Kisah Zainab binti Muhammad, Putri Sulung Rasulullah yang Terjerat Cinta Beda Agama
Kisah Zainab binti Muhammad, Putri Sulung Rasulullah yang Terjerat Cinta Beda Agama--Sumber: Freepik
“Wahai, Zainab, aku tidak ada urusan dengan omong kosong ini. Sesungguhnya aku tidak suka ada orang yang mencela agama nenek moyang, sesembahan, dan membuat kekacauan di tengah-tengah kaum kita.”
“Jangan pernah kau ajak aku untuk memeluk agama macam itu!” kata Abul Ash.
Sejak saat itulah, hubungan Zainab dan sang suami merenggang, karena sang ayah mertua telah menjadi Rasul dan sang istri diam-diam telah memeluk Islam tanpa sepengetahuannya.
Kebencian Abul Ash pun semakin menjadi-jadi ketika orang-orang Quraisy mulai memerangi kaum muslim. Bahkan mereka menghasut Abul Ash untuk menceraikan Zainab.
BACA JUGA:Pantas Masuk QS WUR 2024, Ini 3 Fakta Menarik Universitas Indonesia, Mahasiswa Baru Wajib Tahu, Nih!
Namun, saat itu, Abul Ash tidak mau menceraikan Zainab karena rasa cintanya yang telah besar kepada perempuan itu, meski dirinya kecewa dengan sang istri.
Di depan kaum Quraisy, Abul Ash masih membela Zainab dan tetap ingin mempertahankan pernikahannya.
Di sisi lain, Zainab juga tidak ingin murtad dan Kembali musyrik, sehingga keduanya tetap menjalankan bahtera rumah tangga dengan keyakinan yang berbeda.
Suatu hari, Rasulullah mulai tua dan hendak berhijarh ke Madinah Bersama para sahabat, ketika itulah Zainab bertanya kepada sang ayah,
“Wahai, ayahku, apakah aku perlu ikut berhijrah, sedangkan suamiku masih belum beriman kepada Allah?”
Rasulullah pun menjawab, “Wahai, anakku, tetaplah tinggal Bersama suamimu di Mekkah,”
Dengan berat hati, Zainab mengiyakan dan tetap tinggal dengan harapan bahwa suaminya akan masuk Islam suatu hari nanti.
Hal ini terjadi sebelum turunnya ayat dan hukum yang melarang sepasang suami-istri tidak diperbolehkan menikah dengan agama yang berbeda. Maka dari itulah, Rasulullah tetap mengizinkan Zainab tinggal Bersama suaminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: