Honda

Alokasi Dananya Rp2,4 Triliun, Pembangunan Bandara di Sulawesi Selatan Dapat Protes Warga

Alokasi Dananya Rp2,4 Triliun, Pembangunan Bandara di Sulawesi Selatan Dapat Protes Warga

Ilustrasi pembangunan bandara internasional di Sulawesi Selatan yang diprotes warga -wikipedia-

PALPRES.COM - Proyek bandara internasional di Sulawesi Selatan dulunya pernah diprotes warga.

Protes itu lantaran sebagian lahan milik warga Sulawesi Selatan yang digunakan untuk proyek bandara tanpa dilakukan kompensasi lahan yang disepakati.

Sebab itulah, sejumlah ahli waris lahan menuntut hak atas lahan mereka yang digunakan untuk proyek bandara kepada PT Angkasa Pura.

Bandara internasional di Sulawesi Selatan itu sebenarnya telah dibangun pada masa kolonial belanda tahun 1937.

BACA JUGA:Calon Maba Wajib Tahu! 5 Kampus Terbaik Indonesia 2024 Versi QS World University Rankings, Tawarkan 200 Progra

Akan tetapi, pembangunan yang dilakukan oleh kolonial Belanda hanya menggunakan tanah seadanya yang tidak cukup luas.

Setelah bandara tersebut jatuh ke tangan Pemerintah Indonesia, dilakukan perluasan areal bandara.

Sehingga berdirilah Bandara Internasional di Sulawesi Selatan tersebut dengan lahan seluas 817,532 hektare.

Perluasan dan pengembangan bandara dilakukan dengan anggaran sebesar Rp2,4 triliun.

BACA JUGA:Parah! 4 Proyek Pelabuhan di Kepulauan Riau Mangkrak, Salah Satunya Terendus Korupsi

Disebutkan bahwa proyek bandara yang mendapat protes warga tersebut bernama Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Bandara tersebut dikenal berdiri megah di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Tidak ada yang menyangka jika proyek senilai Rp2,4 triliun yang digunakan untuk pengembangan bandara mengundang banyak ptotes warga sekitar.

Namun demikian, proyek yang sempat tertunda sejak tahun 2019 lalu tersebut akan tetap dilanjutkan.

BACA JUGA:Para Jobseeker Merapat! Ini 5 Aplikasi Untuk Cari Lowongan Pekerjaan Terbaik di Tahun 2023, Yuk Dicoba!

Pembebasan lahan atau permasalahan lain akan segera diselesaikan dengan berbagai cara yang disepakati oleh pihak yang bersangkutan.

Proyek pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan akan selesai akhir tahun 2023 ini.

Sementara itu, proyek pembangunan bandara baru di NTB ternyata mengundang perhatian publik.

Pasalnya, pembangunan bandara baru di NTB bukan dibangun oleh pemerintah pusat maupun daerah.

BACA JUGA:Ide Bisnis Gorengan! Martabak Tahu Dijamin Nikmat, Buruan Coba

Pembangunan bandara baru di NTB dibangun oleh seorang pemilik salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.

Pembangunan bandara baru di NTB tersebut rencananya akan ditempatkan di Desa Liantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.

Diketahui, bahwa pembangunan bandara baru di NTB tersebut ditujukan untuk mendukung kegiatan pertambangan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Bandara khusus yag dibangun itu diharapkan mampu memperpendek rentang kendali menuju ke Sumbawa Barat.

BACA JUGA:Ingin Laptop Berumur Panjang? Lakukan Tips Ini Agar Laptopmu Tidak Cepat Rusak, Gak Pakai Ribet!

Tapi, seiring perkembangan proyek bandara tersebut, akhirnya ditetapkan sebagai landasan penerbangan komersial secara umum.

Dari sinilah akhirnya diputuskan untuk menggarap proyek bandara di NTB tersebut dengan standar bandara-bandara pada umumnya.

Mulai dari landasan pacunya, yang akhirnya diperpanjang menjadi 2.100 meter dan lainnya.

Proyek bandara baru di NTB tersebut mulai dibangun oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara pada tahun 2022 lalu.

BACA JUGA:Murah Tapi Gak Murahan! Ada kuliner Khas Betawi Nasi Ulam di Jakarta, Bukanya Sore ke Malam

Harapannya, proyek senilai Rp390 miliar tersebut akan segera diselesaikan pada November 2023 mendatang.

Nama bandara baru tersebut di NTB tersebut adalah Bandara Kiantar.

Nama bandara baru ini memang diambil dari nama desa setempat, lokasi dibangunnya bandara.

Bukan hanya memenuhi kebutuhan pertambangan di Kabupaten Sumbawa Barat, bandara baru ini juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat setempat. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: