Honda

Suku Nias Suku Terkuat di Sumatera yang Bikin Belanda Kewalahan, Ternyata Tradisi Ini Rahasianya?

Suku Nias Suku Terkuat di Sumatera yang Bikin Belanda Kewalahan, Ternyata Tradisi Ini Rahasianya?

Suku Nias Suku Terkuat di Sumatera yang Bikin Belanda Kewalahan, Ternyata Tradisi Ini Rahasianya?-- Instagram.com/ @lintasnias

PALEMBANG, PALPRES.COM- Indonesia terkenal akan keanekaragaman suku dan budayanya, yang melahirkan suatu tradisi untuk menjaga keamanan masyarakat, salah satunya adalah tradisi Hombo Batu.

Apa itu tradisi Hombo Batu?

Berasal dari Suku Nias yang bermukim di sekitar pulau Nias yaitu sebuah pulau yang berada di provinsi Sumatera Utara.

Hombo Batu adalah tradisi melompati batu yang memiliki tinggi 2 meter, lebar 90 sentimeter, dan panjangnya 60 sentimeter.

BACA JUGA:Unik dan Menarik Tradisi Palang Pintu, Berbalas Pantun Khas Betawi, Ini Makna dan Prosesinya!

Tradisi yang hanya diperuntukkan oleh kalangan laki-laki ini masih terjaga eksistensinya hingga saat ini yang bertujuan untuk membentuk pemuda Nias bermental petarung

Tidak jarang pula Ono Niha (sebutan untuk orang Nias) menyebut tradisi ini dengan “Fahombo”.

Aktivitas melompati batu ini bukanlah hal yang mudah, akan tetapi memerlukan latihan yang rutin agar terlatih.

Faktanya, sejak usia 7 hingga 12 tahun, anak-anak suku Nias sudah dilatih fisik dan mentalnya.

BACA JUGA:Filosofi Buah Manggis, Inilah Alasan Palembang Identik dengan Warna Merah

Wah pastinya sudah terlatih sekali

Sebelum melakukan Hombo Batu, diharuskan bagi si pemuda untuk meminta izin kepada roh leluhur kepercayaan suku Nias.

Jika si pemuda berhasil melompati batu, maka ia akan terpilih menjadi prajurit penjaga desa.

Menjadi suatu kebanggaan tersendiri baginya, keluarga, dan seluruh penduduk desa jika seseorang berhasil melewati rintangan tersebut.

BACA JUGA:Calon Pengantin Wanita Wajib Menangis Selama 30 Hari Sebelum Pernikahan, Intip Tradisi Unik Suku Tujia di Cina

Pihak keluarga si pemuda akan menggelar acara syukuran sederhana sebagai bentuk rasa syukur. 

Konon katanya, keberhasilan atau kegagalan akan menjalankan Hombon Batu dipengaruhi oleh garis keturunan si pemuda.

Jika ayah atau kakeknya adalah pelompat yang bagus, maka ia akan berhasil melakukannya.

Sebagai wujud kehebatan Suku Nias, ada tarian tradisional yang menggambarkannya, namanya Tarian Adat Foluaya.

BACA JUGA:4 Jenis Tanaman Hias Mawar Dapat Mempercantik Halaman Rumah Anda, Ada yang Mekar Setiap Pukul Sembilan Pagi

Tarian ini diperagakan oleh para pemuda suku Nias yang membawa baluse (tameng), gari (pedang), dan Toho (tombak) sebagai properti yang menunjukkan jiwa kesatria dan kehebatannya.

Kita bisa menyaksikan langsung tradisi Homba Baru ini di desa adat Bawomataluo.

Desa ini menyimpan berbagai macam peralatan perang dan peninggalan megalitik lainnya, serta tradisi budaya suku Nias. 

Belanda Kocar Kacir Melawan Suku Nias

BACA JUGA:Mengenal Suku Kitava, Suku yang Kebal Akan Jerawat. Kenapa Bisa Begitu?

Sejarah mengungkapkan kalau Belanda tidak bisa menaklukkan tanah Nias karena kehebatan penduduknya.

Dilansir dari berbagai sumber, Belanda sudah tiga kali melakukan ekspedisi ke Tano Niha pada 1756, 1855, dan 1856.

Namun kehebatan prajurit suku Nias membuat Belanda kocar kacir sebelum menyentuh tanah Nias.

Raja Orahili memimpin suku Nias saat itu, sehingga orang Belanda menyebutnya "De Verdijver der Hollanders" yang artinya Pengusir orang-orang Belanda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: