Honda

Gandeng BUMN dan Swasta, Proyek Listrik di Sumatera Selatan Habiskan Dana Rp210 Triliun

Gandeng BUMN dan Swasta, Proyek Listrik di Sumatera Selatan Habiskan Dana Rp210 Triliun

Ilustrasi proyek listrik di Sumatera Selatan yang menggunakan bahan baku batu bara-pixabay-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Pemerintah dikabarkan sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru di Sumatera Selatan.

Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.

Proyek pembangkit listrik tenaga uap yang dibangun di Sumatera Selatan tersebut diketahui mempunyai skema pembangunan yang baru.

Skema tersebut adalah Mine to Mouth, dimana pembangkit listrik di Sumatera Selatan ini menggunakan batu bara sebagai bahan utamanya.

BACA JUGA:3 Tempat Makan Sambal Cobek di Palembang yang Pedasnya Nendang di Lidah! Rasanya Ala Rumahan Banget

BACA JUGA:Dianggap Sebagai Pelindung yang Membawa Keberuntungan, Batu Akik Ini Memiliki Energi yang Kuat, Punya?

Disebutkan, bahwa total investasi yang digunakan untuk mendirikan proyek ternaga listrik tersebut tidaklah sedikit.

Pasalnya, alat-alat yang digunakan untuk pendirian proyek tersebut juga diketahui terkenal sangat canggih.

Seperti halnya adalag pengoperasian Pre Drying System, yang biasa digunakan untuk pengeringan.

Perlu diketahui, bahwa total investasi yang digelontorkan untuk membangun proyek sebesar itu mencapai Rp210,8 triliun.

BACA JUGA:4 Senjata Tradisional Indonesia yang Diyakini Memiliki Kesaktian, Nomor 3 Terinspirasi Cakar Harimau Sumatera

BACA JUGA:Astra Motor Sumsel Bersama 25 Bikers Honda Gelar City Rolling hingga Nobar MotoGP Mandalika

Informasi yang berkembang, skema pendanaan yang digunakan dalam proyek listrik di Sumatera Selatan tersebut berasal dari BUMN dan Swasta.

Sementara diketahui bahwa penanggung jawab dari proyek PLTU tersebut adalah PT Perusahaan Listrin Negara (PLN).

Proyek pembangunan PLTU senilai Rp210,8 triliun ini dibangun di Tanjung Lalang, Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

Sejumlah klaim menyebutkan bahwa PLTU tersebut merupakan PLTU terbesar di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Dukung Pembangunan Pabrik Pusri IIIB Lewat Kerjasama Pembiayaan Sindikasi

BACA JUGA:Makanan Ini Tidak Boleh Disimpan dalam Kulkas, Nomor 4 Dampaknya Paling Bahaya!

Dikutip dari laman esdm.go.id, disebutkan bahwa proyek PLTU di Sumatera Selatan tersebut ternyata memanfaatkan batu bara berkalori rendah.

Bukan itu saja, batu bara yang digunakan juga mengandung kadar air yang relatif tinggi, agar nantinya bisa digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang baik.

Keberadaan dari PLTU di Sumatera Selatan tersebut lokasinya berdekatan dengan lokasi tambang batu bara yang terdapat disana.

Alhasil, untuk biaya logistik dan lain-lainnya dapat ditangani dengan sebaik mungkin.

BACA JUGA:Masjid Berusia 134 Tahun Ini Didirikan Sultan Langkat, Dihiasi Menara Menjulang Tinggi dan Marmer Indah

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumatera Selatan Ajak Camat dan Kepala Desa di OKI Kerjasama Tanggulangi Karhutlah

Sesuai rencana pembangunan, PLTU yang dibangun di Sumatera Selatan tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 1.200 Megawatt.

Sehingga PLTU tersebut dapat tersambung dengan Transmisi Sumatera 500 Kv dan transmisi HVDC Jawa - Sumatera.

Berdasarkan analisa yang dipaparkan dalam beberapa laman resmi pemerintah, Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang dibangun dengan kapasitas 1.200 MW tersebut adalah PLTU Mulut Tambang.

Bukan hanya berlokasi di Sumatera Selatan, PLTU Mulut Tambang juga bisa ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.

BACA JUGA:Waktunya Berlibur, 10 Mobil Keluarga Ini Cocok Untuk Perjalanan Jauh, Bensinnya Irit

BACA JUGA:Auto Menggigil Sekujur Tubuh! Ini 8 Kota Paling dingin di Indonesia, Suhunya Bisa Capai 9 Derajat Celcius

Seperti wilayah Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, BUMN juga baru-baru ini bertransformasi menjadi mining industri yang tengah menggarap sejumlah proyek pertambangan di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan.

Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu daerah penempatan proyek gasifikasi batu bara.

Gasifikasi batu bara merupakan proses konversi batu bara menjadi produk-produk gas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, maupun bahan baku industri kimia.

BACA JUGA:Jelang Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Dihantui Rekor Tandang Buruk

BACA JUGA:Dua Kecamatan di Lubuklinggau Paling Rawan Karhutla, 19 Hektar Lahan Terbakar

Dimana Indonesia sekarang ini masih menyimpan cadangan batu bara yang diperkirakan mencapai 91 miliar ton.

Sedangkan tingkat produksi batu bara yang dihasilkan di Indonesia berkisar antara 200 hingga 300 juta ton per tahunnya.

Dengan jumlah yang besar itu, tentu tidak akan membuahkan hasil yang maksimal tanpa adanya terknologi canggih di dalamnya.

Sebab itulah, PT Bukit Asam Tbk dan PT Pertamina Persero sebagai penggarap batu bara di Sumatera Selatan menggandeng perusahaan asing untuk membangun proyek disana.

BACA JUGA:KLIK DI SINI! Link Cek Penerima Bansos PKH Tahap 3 2023 Senilai Rp600 Ribu

BACA JUGA:4 Daerah Penghasil Nanas Terbesar di Sumatera Selatan, Dikira Prabumulih Juaranya, Ternyata Kabupaten Ini

Perusahaan-perusahaan asing itu digandeng PT Bukit Asam dan PT Pertamina agar membangun proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter di daerah Muara Enim, Sumatera Selatan.

Proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim, Sumatera Selatan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: