Fokus Penurunan Stunting, Pemkot Lubuklinggau Kasih Bantuan Anak Terdampak Stunting
Percepatan penurunan stunting oleh Pemkot dan PKK Lubuklinggau--
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Lubuklinggau, Kahlan Bahar secara resmi membuka kegiatan koordinasi wilayah (Korwil) TP PKK Kota Lubuklinggau sekaligus pembagian makanan tambahan bagi balita stunting di Aula Kantor Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kamis, 9 November 2023.
Dalam sambutannya Kahlan Bahar mengatakan ada tiga komponen utama yang menjadi fokus perhatian pemerintah saat ini, yakni inflasi, kemiskinan ekstrim dan stunting.
Untuk menurunkan tiga komponen tersebut, dirinya mengajak semua pihak untuk saling kerjasama dan berkolaborasi.
Setelah itu, acara dilanjutkan penyerahan bantuan kepada anak terdampak stunting yang berada di wilayah Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
BACA JUGA:BURUAN! Kuota Subsidi Motor Listrik 2023 Tersisa 188.734 Unit, Begini Cara Dapatkannya
Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Henita Andriani dalam arahannya mengemukakan salah satu penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis).
Malnutrisi sambungnya adalah kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang.
Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih dalam kandungan karena siibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan.
Selain itu, anak yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi selama masa tumbuh kembangnya juga bisa mengalami stunting.
BACA JUGA:Personel Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor Gelar Latihan Kemampuan SAR Pertolongan Pertama
“Terkadang gejala stunting sering tidak kita sadari, karena anak hanya diduga memiliki tubuh yang pendek, meski demikian, gejala stunting umumnya bisa terlihat saat anak berusia 2 tahun,” ungkapnya.
Oleh karena itu penanganan stunting dapat meliputi perbaikan nutrisi, pemberian suplemen serta penerapan pola hidup bersih dan sehat.
Stunting juga bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya, upaya yang bisa dilakukan antara lain, memenuhi asupan gizi yang cukup sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan.
Kemudian, mencukupi asupan gizi terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun, memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan serta memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: