Tradisi Natal di 5 Daerah di Indonesia, Nomor 4 Tradisi Unik dari Pulau Dewata
Umat Kristiani di seluruh Indonesia punya tradisi yang berbeda-beda dalam menyambut Natal--Freepik
BACA JUGA:Bikinnya Mudah! Resep Martabak Telur daging Dan kulit Yang Simple Dan Enak
4. Tradisi Ngecot di Bali
Umat kristiani di Pulau Bali merayakan natal dengan cara yang unik.
Salah satu tradisi yang sangat terkenal di sana adalah tradisi yang disebut “ngecot”.
Dalam tradisi ini masyarakat Bali akan saling mengantar bingkisan berisi makanan khas Bali kepada keluarga dan tetangga.
BACA JUGA:Kroscek! Ini 3 Khasiat Santan, Nomor 2 Pasti Anda Tidak Menyangka
Bingkisan makanan yang dikirim ini seperti lawar urap dan sate babi.
Ada yang unik lainnya, yakni ketika mengantar bingkisan ini, masyarakat Bali akan mengenakan pakaian adat dan menghias jalan dengan pencon atau gamelan khas Bali.
Selain mempererat tali persaudaraan, tradisi ini juga menjadi simbol kerukunan umat beragama di Bali.
5. Pertunjukan Wayang Kulit di Yogyakarya
BACA JUGA:Kamu Suka Minur Air Soda? Ternyata Ini lho 5 Manfaatnya
BACA JUGA:Ternyata Berenang Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur lho, yuk Simak 5 Manfaat Lainnya
Yogyakarta merupakan salah satu kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional, termasuk saat merayakan Natal.
Umat kristiani umumnya perayaan natal di kota ini akan diwarnai dengan pertunjukan wayang kulit yang bertemakan kelahiran Yesus.
Tradisi yang dilakukan itu untuk meramaikan Hari Raya Natal.
Tentunya, tradisi tersebut membuat suasana perayaan natal semakin semarak dan dalam suasana yang indah dan penuh makna.
BACA JUGA:Berikut 5 Manfaat Kopi Untuk Membuat Rambut Kemilau dan Sehat, Ayo Buruan Dicoba!
BACA JUGA:Memiliki Sebutan White Eagle Orchid, Ini Dia 5 Jenis Anggrek Tercantik di Dunia
Pasalnya semua orang terutama keluarga dekat dan teman maupun kerabat berkumpul bersama, merayakan kelahiran sang juru selamat.
Ketika tradisi tersebut dilakukan di gereja, maka akan semakin membuat suasana natal semakin terasa dan hikmat.
Tradisi yang ada di beberapa daerah tersebut, perlu dipertahankan, sebagai sebuah kekayaan budaya yang menjadi warna tersendiri bagi daerah itu.
Tradisi ini dapat terus bertahan bila dari generasi ke generasi terus melestarikan dan mempertahankannya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: