Baru Groundbreaking, Pabrik Pemurnian Nikel di Sulawesi Tengah Dicaplok Singapura, Mengapa?
Ilustrasi smelter nikel di Sulawesi Tengah yang dicaplok perusahaan Singapura-pexels-
PALPRES.COM - Pabrik pemurnian atau smelter nikel kini tengah dibangun di Sulawesi Tengah.
Meskipun baru groundbreaking di awal 2023 lalu, proyek ini tiba-tiba dicaplok investor asal Singapura.
Ya, investor asal Singapura kini mengambil alih saham pembangunan pabrik pemurnian nikel yang berada di Kabupaten Marowali tersebut.
Dimana pabrik pemurnian mineral ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2025 mendatang.
BACA JUGA:Jadwal Resmi Penyaluran PKH dan BPNT Tahap 1 Sudah Terbit, Catat Tanggal Cairnya
BACA JUGA:10 Manfaat Mandi Sebelum Subuh Bagi Kesehatan, Ampuh Cegah Banyak Penyakit
Lantas, mengapa investor Singapura tiba-tiba tertarik untuk mengambil alih saham proyek tersebut?
Diketahui, pabrik pemurnian nikel di Sulawesi Tengah ini dikerjakan oleh PT Bahadopi Nickel Smelting Indonesia.
Pembangunan pabrik ini juga dikelola PT Vale Indonesia Tbk dengan bekerjasama dengan Xinhai dan Tisco.
Xinhai dan Tisco merupakan anak perusahaan Baowu Steel Production Company, yang merupakan perusahaan baja asal China.
BACA JUGA:INFO PENTING: Aturan PKH 2024 Diperketat Hanya 3 Komponen Keluarga Saja Dapat Bantuan PKH
Akan tetapi, tak lama setelah smelter nikel ini digarap, perusahaan asal Singapura tiba-tiba masuk dan mengambil alih.
Pengambil alihan ini tentunya dilakukan secara legal, lantaran perusahaan Singapura tersebut kini memegang saham mayoritasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: