Baru Groundbreaking, Pabrik Pemurnian Nikel di Sulawesi Tengah Dicaplok Singapura, Mengapa?
Ilustrasi smelter nikel di Sulawesi Tengah yang dicaplok perusahaan Singapura-pexels-
Perusahaan Singapura yang dimaksud yakni Taixin Pte Ltd yang kini memegang sahamnya sebesar 51 persen.
Hal ini dilakukan agar bisa meningkatkan modal dasar baik saham di seri A maupun seri B.
BACA JUGA:Jalur Tol Padang - Sicincin Segera Beroperasi, Akses Menuju Wisata di Sumatera Barat Hanya 30 Menit
BACA JUGA:Jum’at Berkah, Bansos El Nino Mulai Disalurkan Hari Ini, Cek Wilayahnya
Terlebih, investasi yang diperlukan dalam membangun pabrik permunial di Morowali Sulawesi Tengah tidak sedikit.
Dimana anggaran yang diperlukan dalam pembangunan tempat pemurnian mineral ini mencapai Rp37,5 triliun.
Dengan anggaran tersebut tentunya sesuai dengan hasil produksi yang akan dimiliki smelter nikel ini.
Sebab, kapasitas produksnya per tahun mencapai 73 ribu ton.
BACA JUGA:Info Terkini! Bansos Balita Rp750 Ribu Segera Cair via PKH, Cek Penerima Disini
Belum lagi pabrik pemurnian mineral ini juga rendah karbon dengan menggunakan energi hijau.
Sebagaimana diketahui, smelter nikel di Morowali ini juga memiliki daerah pertambangannya sendiri.
Lokasi pertambangan PT Vale berada di Kecamatan Bungku Timur dan Bahodapi.
Sementara pabrik permurniannya berada di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir.
BACA JUGA:Komitmen Sukseskan Pemilu dan Pilkada 2024, 314 Kepala Desa di OKI Deklarasi Netral, Benarkah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: