Honda

Penyumbang Listrik Surya Terbesar di Asia Tenggara, Inilah Proyek Waduk Raksasa di Jawa Barat, Kapasitasnya?

Penyumbang Listrik Surya Terbesar di Asia Tenggara, Inilah Proyek Waduk Raksasa di Jawa Barat, Kapasitasnya?

Ilustrasi bendungan raksasa di Jawa Barat yang jadi penyumbang listrik surya terbesar di Asia Tenggara-freepik-

PALPRES.COM - Jawa Barat memiliki waduk raksasa yang telah ada sejak tahun 1981.

Awalnya, rencana pembangunan bendungan ini bermula dengan adanya potensi aliran Sungai Citarum yang begitu besar.

Besarnya debit air Sungai Citarum mendorong para ahli pengairan Belanda untuk mempertimbangkan pembangunan bendungan, terutama di Purwakarta.

Desakan membangun infrastruktur ketahanan air ini mulai digagas para ahli Belanda sejak 1922.

BACA JUGA:Mobil Listrik Mulai Banyak Digemari di Indonesia, Mengapa?

BACA JUGA:BBM Masih Mahal, Mulailah Beralih ke NIU Gova 03 Lite, Motor Listrik Murah, Bisa Lari Sejauh 70 Km

Sejumlah survei telah dilakukan mulai dari hidrologi, topologi hingga kajian geologi masuk dalam agenda studi para ahli.

Akhirnya, Prof Ir WJ van Blommestein menerbitkan sebuah makalah yang berisi tentang rencana pembangunan bendungan di sepanjang aliran Sungai Citarum.

Saat itu, Bendungan Jatiluhur merupakan proyek di Jawa Barat yang paling mendesak diantara infrastruktur lain.

Rancangan tersebut kian sempurna dengan adanya master plan pembangunan waduk pembantu yang disebut mampu memperpanjang usia Bendungan Jatiluhur.

BACA JUGA:Warga Sulteng Berbahagia, Jembatan Megah Senilai Rp804 Miliar Bisa Dilintasi, Cek Lokasinya!

BACA JUGA:Modifikasi Jangan Sembarangan: Hindari Pasang 4 Aksesoris Motor Ini, Berbahaya!

Tempat penampungan air pembantu itu salah satunya yakni Cirata dan Saguling.

Kekokohan bendungan Cirata masih nampak megah hingga sekarang ini, mengingat manfaatnya yang luar biasa seolah tak lekang oleh waktu.

Lokasinya di Purwakarta, pembangunan Bendungan Cirata tentunya diselimuti sejumlah pengorbanan.

Termasuk dengan relokasi 5.335 keluarga yang tersebar di 20 desa pada tahun 1981.

BACA JUGA:Wisata Gratis Bagi Masyarakat, Inilah Jembatan Berdesain Unik di Sumatera Utara, Lokasinya?

BACA JUGA:Honda Vario 160 Versi CBS Hadir dengan Tampilan Lebih Elegan, Harganya Masih Tetap Sama

Luas genangan bendungan yang mencapai 200 hektare ini telah melenyapkan 7 kecamatan yang tersebar di Bandung Barat, Purwakarta dan Cianjur.

Untuk terowongan pengelaknya akhirnya dibangun 3 tahun kemudian dan dioperasionalkan pada 1 September 1987.

Bendungan ini mempunyai ketinggian 125 meter dengan panjang 458,5 meter.

Tak heran jika bendungan ini mampu menahan laju derasnya aliran Sungai Citarum tersebut.

BACA JUGA:Skutik Baru dari Honda, Mesin 125 CC Tengah Ramai Jadi Sorotan, Ini Spesifikasinya

BACA JUGA:Nilai Investasinya Rp313 Miliar, Pemkot Bandung Bersih-bersih Kabel Udara, Kapan Rampung?

Hal ini menjadi keberkahan bagi warga di sepanjang aliran sungai, mengingat aliran air dulunya sering meluap hingga menyebabkan banjir.

Bendungan Cirata ini mempunyai kapasitas tampungan sebesar 2,16 miliar meter kubik dengan luas genangan melebar hingga 6.200 hektare.

Walaupun sempat menenggelamkan sejumlah desa, eksistensi infrastruktur legendaris di Purwakarta ini tidak lenyap ditelan usia.

Sebab, Pemerintah RI belum lama ini mengoptimalkan fungsi Bendungan Cirata sebagai lokasi proyek transformasi energi bersih terbesar di Indonesia.

BACA JUGA:6 Pusat Oleh-oleh Khas Pekalongan yang Wajib Dikunjungi, Pilihan Beragam dengan Harga Terjangkau

BACA JUGA:4 Jenis Bansos Ini Cair Serentak Setelah Pemilu 2024, Cek Tanggalnya

PLTS Terapung Cirata mempunyai kapasitas terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia serta menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat.

Selain kemegahannya, terdapat manfaat produksi listrik berskala besar yang mampu teraingi 50 ribu rumah tangga berkas pasokan listrik surya tersebut.

Demikian informasi mengenai proyek bendungan raksasa di Jawa Barat yang menjadi penyumbang listrik surya terbesar di Asia Tenggara. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: