Alhamdullilah 17 Tahun Mangkrak Pembangunan Jalan Tol dalam Kota Bandung Dilanjutkan Tahun Ini
17 Tahun Mangkrak, Pembangunan Tol dalam Kota Bandung Dilanjutkan Tahun Ini--freepik.com
PALPRES.COM - Setelah mangkrak selama hampir 17 tahun, Alhamdullilah Pembangunan Tol Dalam Kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR) akhirnya kembali mendapat angin segar dan dilanjutkan tahun 2024 ini.
PUPR kembali akan melanjutkan proyek Jalan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road tersebut.
BIUTR dinilai menjadi solusi kemacetan di Kota Bandung.
Hal ini lantaran, rute BIUTR melintasi sejumlah titik pusat kota.
BACA JUGA:Punya Terowongan Kembar, Inilah Jalan Tol Pertama Berteknologi Geofoam di Indonesia
BACA JUGA:Siap-Siap Pertalite Akan Dibatasi, Berlaku Tahun Ini
Proyek yang direncanakan sejak 17 tahun lalu itu nantinya akan banyak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.-IG/-mapaybandungcom
Proyek yang direncanakan sejak 17 tahun lalu itu nantinya akan banyak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pada tahap awal pembangunan, akan dilakukan pengecekan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta beberapa pihak lainnya
Pemerintah masih meninjau rancangan BIUTR, baik itu terkait rute, proses administrasi dan lainnya.
Proses pembangunan akan mulai tahun ini, diawali dengan revisi MOU namun tetap diupayakan untuk lebih cepat groundbreaking.
BACA JUGA:Petani 2 Desa di Bandung Bersyukur, Jalur Transportasi Penghubung Desa Kini Telah Membaik
Pembangunan BIUTR sendiri sebelumnya direncanakan menggunakan dana bersumber dari APBD provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung.
Namun saat melihat kondisi di lapangan, pemerintah daerah merasa anggarannya tidak mampu untuk memenuhi terutama mengenai biaya ganti rugi tanah.
Anggaran pembangunan jalan tol ini diperkirakan mencapai angka Rp 8.3 Triliun.
Problem BIUTR sejak awalnya memang soal pembebasan tanah sehingga nantinya akan menggunakan APBN dan tidak lagi menggunakan anggaran daerah.
BACA JUGA: Cara PHE Jalankan Peran di Era Transisi Energi Dengan Melakukan Eksplorasi Masif dan Agresif
BACA JUGA:April 2024 Teken Kontrak, Inilah Proyek Jembatan Kaca Termegah di Indonesia, Disini Lokasinya
tol akan berupa jalan layang seperti Tol Tanjung Priok di wilayah DKI Jakarta-IG/-infotibaleendah
Penjabat Sekda Jawa Barat M. Taufig Budi Santoso mengungkapkan bahwa BIUTR terhalang masalah pembebasan lahan.
Awalnya, tanggung jawab pembebasan tanah jadi tugas Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung.
Namun, keduanya tidak sanggup memenuhi sehingga mengakibatkan proyek mangkrak selama 17 tahun.
Berdasarkan rencana awal, garis jalur atau trase BIUTR akan menghubungkan antara gerbang pintu Tol Pasteur - Jalan Junjunan - Flyover Pasirkaliki (terowongan) - Fiyover Pasopati - Gasibu - Jalan Surapati - Junction Pusdai - Jalan PHH Mustopha - Junction Ujungberung - Cibiru - Junction Cileunyi.
BACA JUGA:Hibahkan Dana Rp3,7 Miliar, Inggris Kembangkan Sumber Energi Terbarukan di Bali
Namun dari rute tersebut akan ada peninjauan kembali untuk menentukan jalurnya.
Karena pada rencana awal dari Pasteur kemudian masuk Suropati kemudian Cicahem nyambung sampai ke exit jalan tol Gedebage.
Menurut rencananya, tol akan berupa jalan layang seperti Tol Tanjung Priok di wilayah DKI Jakarta.
Panjang Tol BIUTR ini diperkirakan mencapai sekitar 27.3 kilometer.
BACA JUGA:Diklaim Lebih Tahan Lama, Garut Gunakan Aspal Plastik Bangun Jalan 50 KM
BACA JUGA:THR PNS dan Pensiunan Dibayar 100 Persen, Berikut Bulan dan Tanggal Pembayarannya
Dengan jarak sepanjang ini, jalan tol BIUTR akan mampu menampung 45.000 kendaraan perhari.
Anggaran pembangunan jalan tol ini diperkirakan Rp 8.3 Triliun.
Menurut rencananya, jalan tol akan berupa jalan layang seperti Tol Tanjung Priok di wilayah DKI Jakarta.
Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: