Honda

Sektor Pertambangan Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 26,6 Persen, Komoditas Tambang jadi yang Terbesar

Sektor Pertambangan Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 26,6 Persen, Komoditas Tambang jadi yang Terbesar

Dimensiasi Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan--

PALPRES.COM- Sektor pertambangan masih memiliki peran penting dalam berkontribusi untuk ekonomi di Sumatera Selatan. 

Hal tersebut mengemuka dalam Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumsel yang digelar Bank Indonesia Sumsel

Kegiatan yang rutin diselenggarakan secara triwulanan ini turut dirangkaikan dengan talkshow yang mengangkat tema “Strategi dan Tantangan Memperkuat Potensi Pertambangan Sumatera Selatan Sebagai Lumbung Energi Nasional” dengan menghadirkan narasumber Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan Dewan Energi Nasional, Yunus Safulhak; serta pengamat ekonomi, Josua Pardede.

Kegiatan Diseminasi LPP ini dihadiri oleh instansi Operasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, akademisi, korporasi, perbankan, mahasiswa/i, hingga jurnalis ekonomi dan bisnis di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Percepat Ekosistem Halal di Sumatera Selatan, BI Sumsel Kembali Gelar SYAFARI 2024

BACA JUGA:KPw BI Sumsel Gelar Ekspedisi Susur Sungai Musi Jamin Ketersediaan dan Penukaran Uang Rupiah Jelang Lebaran

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan insight terkait potensi dan prospek sektor pertambangan ke depan, memberikan edukasi dan meningkatkan komitmen stakeholders terhadap penguatan sektor pertambangan di daerah, serta memperkuat upaya dan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mendorong pengembangan sektor pertambangan yang berdaya tahan di Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali, menyampaikan perkembangan ekonomi Sumsel yang tumbuh kuat pada triwulan IV 2023 sebesar 4,94% (yoy), lebih baik dari Sumatera dan Nasional.

Selanjutnya, Ricky melihat isu transisi energi pasca ditandatanganinya Paris Agreement pada 2015 cukup berisiko kepada perekonomian Provinsi Sumatera Selatan. 

Hal ini mengingat LU Pertambangan dan Penggalian memiliki pangsa terbesar dalam perekonomian Sumsel. Oleh karenanya BI Sumsel mengangkat topik ini guna memperkuat upaya dan sinergi para pemangku kepentingab dalam pengembangan sektor pertambangan Sumsel ke depan.

BACA JUGA:Kolaborasi BI Sumsel dan Kampung Dongen Edukasi CBP Rupiah ke Pelajar SD di Kota Palembang

BACA JUGA:Menjadi Tuan Rumah Kegiatan Safari Ramadan 1445 H, Kakanwil BI Sumsel Sampaikan Program Kerja Dibulan Puasa

Sejalan dengan itu, dalam talkshow Rabu sore tersebut, Josua menyebut sektor pertambangan berkontribusi sekitar 26,6% terhadap ekonomi Sumsel pada tahun 2023 dengan komoditas batu bara menjadi sub-sektor pertambangan terbesar. 

“Pencapaian Net Zero Emission di tingkat global maupun di Indonesia akan memiliki dampak terhadap lanskap penggunaan energi, dimana penggunaan batu bara diprediksi akan menurun ke depan. Sumatera Selatan sebagai salah satu daerah penghasil batu bara harus dapat mempersiapkan diri terhadap peluang-peluang baru”, jelas Josua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: