Honda

MOLOR! Proyek Bendungan di Aceh Diduga Ada Main Harga Pembebasan Lahan

MOLOR! Proyek Bendungan di Aceh Diduga Ada Main Harga Pembebasan Lahan

Ilustrasi proyek bendungan di Aceh yang molor akibat dugaan main harga pembebasan lahan-istock-

PALPRES.COM - Masyarakat Aceh telah lama menanti rampungnya sebuah proyek bendungan.

Akan tetapi, proyek bendungan di Aceh utara ini molor akibat adanya persoalan pembebasan lahan.

Umumnya, persoalan ini tak jauh dari nilai ganti rugi lahan yang berujung pada kekecewaan para warga yang terdampak.

Sayangnya, ada persoalan besar yang disorot Badan Pertanahan Nasional (BPN) Aceh Utara dalam hal pembebasan lahan.

BACA JUGA:Berikut 5 Jenis Cincin Batu Akik Paling Bertuah, Ada yang Mirip Mata Harimau loh

BPN Aceh Utara mengungkap adanya indikasi mark up harga tanaman ketika pendataan lahan terdampak proyek bendungan.

Hal inilah yang mendorong tim pengawas proyek strategis nasional bersama Kantor Staf Presiden turun tangan mengawasi penetapan harga.

Saat dilakukan pendataan lebih lanjut, ternyata harga ganti rugi lahan nilainya menjadi lebih kecil.

Nilai tersebut jauh dari ekspektasi warga terdampak yang membuat pembebasan lahan tersebut melalui proses nego yang alot.

BACA JUGA:Proyek Jalan Tol di Depok Ditarget Rampung Desember 2024, Tapi Pembebasan Lahan Belum Selesai, Kok Bisa?

Dimana permasalahan pembebasan lahan proyej Bendungan di Aceh ini ada pada perbedaan penghitungan tanaman tumbuhnya.

Penghitungan harga lahan lanjutan di Aceh Utara ini tak menyertakan tanaman tumbuh yang sudah tak berwujud.

Hal inilah menyebabkan harga lahan tampak makin membengkak ketika penetapan nilai ganti rugi selanjutnya.

Tantangan pembebasan lahan ini membuat progres proyek bendungan di Aceh Utara ini bikin greget banyak pihak.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Muba Sabet Juara Umum Lomba MTQ ke-30 Tingkat Sumsel, Berikut Nama-Nama Peraih Medalinya

Sebab, rencana kontruksi proyek ini sudah dimulai sejak 2015 lalu.

Per Maret 2023, progresnya masih mentok di angka 53 persen dengan target rampung November 2023.

Tantawi selaku anggota DPR Aceh sempat buka suara terkait lambatnya progres kontruksi Bendungan Keureuto ini.

Menurut Tantawi, apa yang digencarkan pemerintah tahun 2023 akan selesai, namun di lapangan sungguh jauh apa yang disampaikan.

BACA JUGA:3 Keputusan Kontroversial Wasit Francois Letexier, Bikin Timnas Indonesia U23 Kalah 0-1 dari Guinea U23

"Saya datang mengecek ke lokasi, ini tak akan selesai di 2023," ungkap Tantawi.

Di sisi lain, masyarakat di beberapa daerah di Aceh Utara harus tetap waspada adanya potensi banjir di wilayahnya.

Terlebih, masyarakat sekitar juga cukup menggantungkan kehidupan ekonominya pada lahan produktif.

Ketika banjir melanda, potensi kerugian yang dialami masyarakat Aceh Utara juga cukup pelik.

BACA JUGA:Hasil Akhir Playoff Olimpiade Paris 2024: Guine U23 Gagalkan Mimpi Timnas Indonesia U23 ke Olimpiade Paris

Dengan adanya banjir, kegiatan pertanian, perkebunan dan peternakan beropotensi lumpuh.

Dimana daerah yang rawan banjir meliputi Matang Kuli, Paya Bakong, Pirak Timu dan pusat kota Aceh Utara.

Dilansir dari data Pemprov Aceh, proyek bendungan di Aceh Utara ini menelan dana pembangunan mencapai Rp2,68 triliun.

Proyek tempat penampungan air yang diidamkan sejak 9 tahun lalu ini bernama Bendungan Keureuto.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Perusahaan BUMN PT Boma Bisma Indra (Persero) untuk Lulusan D4 dan S1 Ini Kualifikasinya

Untuk lokasi pembangunannya berada di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.

Hadirnya waduk ini bertujuan agar Sungai Kreung Keureuto tak meluapkan banjir bandang ke wilayah sekitar.

Sebab itulah, Bendungan Keureuto didesain mempunyai daya tampung hingga 215,94 juta meter kubik.

Menariknya, ada tampungan khusus banjir demi mengurangi debit luapan air sungai tersebut.

BACA JUGA:Buat Kamu Lulusan D3, D4, S1, Perusahaan Pertambangan Terbesar Indonesia Buka Lowongan Kerja, Ini Syaratnya

Tak hanya itu, Bendungan di Aceh Utara ini juga dibangun sistem irigasi untuk membantu mengaliri lahan di wilayah sekitar.

Daerah irigasi yang akan terbantu dengan proyek bendungan ini mencakup DI Alue Ubay dengan luas lahan 2.743 hektare.

Termasuk juga pengembangan DI Pasee Kanan yang luasannya mencapai 6.677 hektare.

Setelah lika liku pembangunan waduk yang bikin greget ini akhirnya potensi selesai makin terasa.

BACA JUGA:Gak Perlu Takut Memori Penuh! Ini 8 Rekomendasi HP Vivo dengan RAM 1TB

Penjabat Gubernur Aceh yang meninjau pada 30 April 2024 menyebutkan diperkirakan September proyek ini bisa rampung.

Sedangkan Balai Wilayah Sungai Sumatera menyatakan progres terbaru waduik ini telah tembus 91,8 persen.

Saat ini, tahapan finishing terus dilakukan agar nantinya Bendungan Keureuto di ACeh Utara bisa segera diresmikan Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: