Honda

Berita Duka: Wafat di Embarkasi, Jemaah Kloter 2 Palembang Akan Dibadalhajikan

Berita Duka: Wafat di Embarkasi, Jemaah Kloter 2 Palembang Akan Dibadalhajikan

Salah satu calon jemaah haji (CJH) kloter 2, Nurseha binti Umar telah meninggal dunia di rumah sakit Siti Fatimah Palembang. CJH ini meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit pada Senin 13 Mei 2024 malam dan akan dibadalhajikan--sumsel.kemenag,go.id

PALEMBANG, PALPRES.COM – Innalillahi wainnalillahi rojiun, kabar duka datang dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang.

Salah satu calon jemaah haji (CJH) kloter 2, Nurseha binti Umar telah meninggal dunia di rumah sakit Siti Fatimah Palembang.

CJH ini meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit pada Senin 13 Mei 2024 malam. 

Nurseha binti Umar adalah calon jemaah haji asal Kota Palembang yang masuk asrama haji Sumsel bersama kloter 2 pada 12 Mei 2024 pagi.

BACA JUGA:6 Cara Ampuh Rawat Motor Listrik Selama Musim Hujan, Nomor 3 Wajib Banget!

BACA JUGA:HUT ke 59, PGN Tegaskan Rencana Strategis Perluas Pemanfaatan Gas Bumi

Ketika menjalani proses pemeriksaan di Asrama Haji, wanita berusia 52 tahun tersebut dinyatakan tidak laik terbang.

Kemudian Nurseha binti Umar oleh petugas dirujuk guna menjalani perawatan di rumah sakit Siti Fatimah Palembang. 

Sehingga Nurseha binti Umar tidak bisa berangkat bersama jemaah kloter 2 menuju Madinah pada pemberangkatan Senin 13 Mei 2024 kemarin. 

Setelah mejalani perawatan di rumah sakit rujukan, kondisi Nurseha binti Umar tidak kunjung membaik.

BACA JUGA:9 Manfaat Minuman Fermentasi Pohon Aren Untuk Kesehatan, Menghilangkan Stress hingga Menurunkan Demam

BACA JUGA:Timnas Putri Indonesia U17 Tersingkir dari Piala Asia Wanita U17 2024, Coach Mochi Siapkan Agenda Khusus

Dan akhirnya sekira pukul 20.00 WIB tadi malam, almarhumah menghembuskan nafas terakhirnya.

Rencananya, almarhumah Nurseha binti Umar siang ini akan diberangkatkan dari Rumah Duka di Jalan Letkol Nur Amin, Lorong Swadaya Murni, untuk dikebumikan di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Pemulutan.  

Kepala Kanwil Kemenag Sumsel Syafitri Irwan selaku Ketua PPIH Embarkasi Palembang merasakan duka mendalam atas berpulangnya almarhumah.

Dan mewakili seluruh unsur PPIH Embarkasi Palembang, Syafitri mengucapkan belasungkawa. 

BACA JUGA:6 Rekomendasi Playlist Lagu Yang Wajib Kamu Putar di Spotify, Nomor 2 Sudah Ada Sejak Tahun 1970an

BACA JUGA:Wakapolda Sumsel: Jalankan Tugas Penuh Tantangan, Personel ASN Polri Jaga Kesehatan Jasmani dan Rohani

“Kami mengucapkan turut berduka cita atas kepergian almarhumah Nurseha binti Umar.

Insya Allah almarhumah meninggal dalam keadaan husnul khotimah karena sedang dalam perjalanan menunaikan ibadah haji.

Insya Allah mendapatkan pahala haji mabrur,” ucap Syafitri ditemui usai pelepasan kloter 3, Selasa 14 Mei 2024 dinihari WIB. 

Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel Armet Dachil menambahkan, karena meninggal saat berada di embarkasi, almarhumah Nurseha binti Umar akan mendapatkan haknya sebagai jemaah haji, yakni akan dibadalhajikan dan juga mendapatkan asuransi. 

BACA JUGA:PS Mall Masih Tutup, Manajemen Fokus Perbaiki Instalasi Listrik Pasca Insiden Kebakaran

BACA JUGA:3 Upacara Tradisi Warga Menyambut Hari Raya Nyepi di Bali, Cek Fakta Uniknya Disini

“Almarhumah akan dibadalhajikan. Ini merupakan bagian dari program pemerintah,” tegas Armet.

Menurut Armet, pemerintah Indonesia telah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji.

Program tersebut telah menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Secara regulasi, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan.

BACA JUGA:Bakal Adopsi Internet Masuk Desa Ala Pemprov Sumsel, Kominfo Bengkulu Studi Tiru ke Palembang

BACA JUGA:5 Fakta Yamaha Mio Sporty Bekas yang Kembali Dicari Pembeli, Harga Jualnya Capai Jutaan Rupiah Loh!

Yang pertama, jemaah yang meninggal dunia di asrama haji Embarkasi atau Embarkasi Antara.

Atau ketika dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, dan atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

Kedua, jemaah yang sedang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan.

Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: