Honda

Melatih Kemampuan Literasi dan Numerasi Anak Sejak Dini, Lakukan 5 Cara Seru Ini

Melatih Kemampuan Literasi dan Numerasi Anak Sejak Dini, Lakukan 5 Cara Seru Ini

Melatih kemampuan literasi dan numerasi anak sejak dini, lakukan 5 cara seru ini.-Pexels.com/Monstera Production-

PALPRES.COM - Kemampuan literasi atau keterampilan mendengar, berbicara, membaca, menulis, dan mengeja sangat penting untuk diajarkan kepada anak usia dini.

Sebab, kemampuan literasi dan numerasi mencakup seluruh kemampuan anak dalam mengolah informasi dan memecahkan setiap masalah pada tingkat tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Program Specialist Putera Sampoerna Foundation Jani Natasari Sinulingga pada salah satu sesinya pada Global Educational Supplies and Solutions Asia, berikut 5 cara melatih kemampuan literasi anak di rumah.

 

1. Berbicaralah dengan terbuka

BACA JUGA:Gak Biasa! Ini 6 Jurusan Terunik di Dunia, Ada Mempelajari tentang Anggur

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Kampus dengan Jurusan Kedokteran Forensik Terbaik di Indonesia, Camaba Minat?

Menumbuhkan sifat terbuka bisa berpengaruh dalam membentuk anak yang gemar bercerita. 

Orangtua bisa memulai dengan menceritakan apa yang dikerjakan hari ini dan apa yang dirasakan.

Setelah itu, ajak anak untuk aktif berbicara dengan melempar beberapa pertanyaan tentang pengalamannya atau apa yang sedang dirasakan, seperti setelah bermain atau belajar.

Berikan pula umpan balik yang positif dan bermakna saat berdiskusi bersama sehingga anak terdorong untuk bercerita, lebih tertantang, dan aktif berbicara.

BACA JUGA:3 Hal Positif Kuliah di Jerman yang Wajib Mahasiswa Tahu, Nomor Terakhir Bikin Irit Uang Saku

BACA JUGA:Mahasiswa dari 9 Jurusan Ini Kebanyakan Drop Out, Nah Lho! Apakah Jurusan Kamu Didalamnya?

 

2. Membaca buku bersama

Mengajari anak membaca buku tidak bisa dengan menyuruhnya membaca saja.

Orangtua harus memberikan contoh.

Hal itu bisa dilakukan dengan mendekatkan anak dengan buku, termasuk buku digital dengan tampilan interaktif, agar anak banyak terpapar dengan kegiatan membaca.

BACA JUGA:Mau Kuliah D3? Ini 7 Rekomendasi Jurusannya yang Mudah Dapat Kerja, Setelah Lulus Auto Kerja

Selain itu, membaca buku bersama juga bisa lebih menarik bagi anak.

Mereka bisa bertanya ketika menemukan kosakata atau ragam ekspresi baru.

Belajar dari buku juga bisa melatih anak mengenal tokoh dan mengungkapkan sesuatu.

 

3. Menggambar

Pernahkah anakmu malah menggambar ketika diminta menulis?

Jangan dimarahi. 

Menggambar tidak sesederhana mencoret-coret tanpa arti, tapi juga tindakan yang melibatkan aspek keterampilan, sikap, dan kognitif.

Menggambar bisa melatih koordinasi antara mata dengan tangan dan berpikir saat berimajinasi. 

Aktivitas ini berguna meningkatkan kemampuan mengingat saat membaca.

Agar kegiatan lebih menarik bagi anak, mintalah mereka menceritakan makna gambarnya.

 

4. Ajak anak menulis

Adanya gawai bisa membuat pelajaran menulis dengan tangan bukan lagi hal yang menarik. 

Padahal, menulis memerlukan pola pikir, pengamatan, dan introspeksi sehingga bisa mengasah daya ingat dan daya kritis mereka.

Untuk itu, latihlah mereka menulis hal-hal yang menarik bagi anak, seperti mencatat aktivitas atau merancang permainan seru, misalnya menulis namanya, nama orang-orang terdekat, dan hobinya.

 

5. Jadilah pendengar yang baik

Mengabaikan emosi anak bisa berpengaruh dalam membuat anak merasa kesepian dan tertekan. 

Oleh karenanya, menjadi pendengar yang baik sangat penting agar perasaan mereka diakui dan memberikan rasa aman.

Menjadi pendengar yang baik juga membantu orangtua memahami anak lebih baik dan menjaga hubungan lebih kuat.

Mulailah dengan mendengar setiap ocehan dan ceritanya. Jangan ragu pula memberikan respons yang bermakna saat mendampingi anak.

 

Melatih kemampuan numerasi

Selain literasi dalam hal bahasa, literasi numerasi atau kemampuan menggunakan simbol matematika juga tidak kalah penting.

Sebab, anak-anak akan melihat dan menggunakan angka di lingkungan sekitar, seperti menggunakan penjumlahan dan pengurangan saat membeli sesuatu, melihat waktu pada jam, atau sekadar menyebutkan nomor rumah.

Orangtua perlu mengembangkan sikap positif untuk melatih literasi numerasi sejak dini.

Melatih kemampuan numerasi anak juga dapat dilakukan melalui aktivitas sederhana dan sehari-hari di rumah.

Contohnya bermain permainan yang melibatkan angka, seperti ular tangga, congklak, dan lainnya. 

Kegiatan ini mengajarkan anak tentang pola.

Bernyanyi bersama dengan berbagai lagu yang membangun kesadaran anak tentang angka juga bisa menjadi cara menyenangkan melatih literasi numerasi.

Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari seperti meminta tolong mengambilkan sesuatu juga bisa menjadi cara melatih anak.

“Contohnya, ‘Tolong ambilkan tiga buat tomat di kulkas, ya. Bisakah kamu memberikan 10 potong apel kepada saya?’” kata Jani

Dia juga menganjurkan membaca secara teratur agar membantu anak menyadari keberadaan angka, makna, dan simbol atau lambang angka yang ada di sekitar mereka.

“Peran orang dewasa adalah mendampingi dan memberikan scaffolding (metode pembelajaran dengan memberikan dukungan belajar secara terstruktur) sesuai dengan kesiapan anak agar memiliki sikap positif terhadap numerasi,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: