Honda

GAWAT! Ratusan Siswa di Bandung Keracunan, Ternyata Ini Penyebabnya

GAWAT! Ratusan Siswa di Bandung Keracunan, Ternyata Ini Penyebabnya

Ilustrasi penyebab terjadinya keracunan pada ratusan siswa di Bandung-pixabay-

PALPRES.COM - Acara kenaikan kelas atau Samenan di SDN Gandasari, Kecamatan Singdangkerta, Kabupaten Bandung Barat menjadi riuh.

Pasalnya, ada ratusan peserta kenaikan kelas keracunan makanan yang ternyata dipicu oleh bakteri Eschercia Coli (e coli) dan kandungan zat kimia nitrit serta sianida.

Temuan penyebab terjadinya keracunan diketahui berdasarkan hasil uji Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat terhadap sejumlah sampel makanan yang dibagikan kepada para peserta acara kenaikan kelas SDN Gandasari.

"Kita melakukan uji laboratorium sampel makanan untuk menyelidiki penyebab keracunan di Singdangkerta.

BACA JUGA:Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Terbaru, Berminat? Simak Persyaratannya!

BACA JUGA:Customer Business Meeting, PGN Dukung Pemanfaatan Gas Bumi Industri Secara Berkelanjutan

Hasilnya kita lihat kontaminasi bakteri e coli dan zat nitrit serta sianida," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Deni Achmad, Jumat 12 Juli 2024.

Menurutnya, Dinas Kesehatan telah mengirimkan 4 sampel makanan berupa ayam krispi, ayam mentah marinasi, saus sambal tomat dan saus sambal cabe.

Bukan itu saja, petugas juga mengirimkan satu sampel muntahan korban dan dua samper air bersih yang digunakan pedagang untuk memasak nasi dan ayam tepung.

"Sampel ini dilakukan pengecekan melalui dua metode, yakni uji laboratorium mikrobiologi serta toksikologi.

BACA JUGA:Kompak dan Komunikatif, Kloter 16 Debarkasi Palembang Pulang Bawa Predikat Kloter Terbaik di Maktab

BACA JUGA:Lowongan Kerja FiberStar (PT Mega Akses Persada) Lulusan Minimal D3, Begini Cara Lamarnya

Hasil dari mikrobiologi, ternyata terdapat bakteri e coli di air yang dipakai untuk masak nasi dan ayam.

Sementara hasil toksikologi positif nitrit di air bersih dan kandungan sianida di sampel muntahan," bebernya.

Seperti diketahui, acara samenan di SDN Gandasari mengakibatkan 125 warga dan siswa keracunan pada Senin, 24 Juni 2024.

Saat itu, para siswa dan orang tua diberikan konsumsi makanan berupa nasi dan ayam goreng tepung.

BACA JUGA:Terima Petugas Pantarlih, Pj Bupati Asmar Ajak Masyarakat OKI Sukseskan Pilkada 2024

BACA JUGA:Marselino Ferdinan Masih 19 Tahun, Tapi Tak Dipanggil Indra Sjafri ke Timnas Indonesia U19, Ini Penyebabnya

Sehari setelah itu, tepatnya pada Selasa 25 Juni 2024, para peserta acara samenan mendadak mual, demam dan diare.

Para korban menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Sindangkerta, Klinik dr Yoga, Klinik Sikembar, Klinik dr Taufik, Bidan Neneng, Klinik Permata Hayati dan RSUD Cililin.

Sebagai antisipasi adanya kejadian serupa, maka Dinas Kesehatan Bandung Barat akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pelaksanaan pembuatan makanan untuk dikonsumsi jumlah besar.

"Untuk itu, kami akan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: