Joe Biden Dituduh Aktor di Balik Konspirasi Penembakan Trump, Benarkah?

WASHINGTON, PALPRES.COM – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dituduh aktor konspirasi penembakan Donald Trump.

Sebuah klaim liar mengemuka di ranah media sosial, terkait dugaan adanya rencana rahasia yang dirancang Joe Biden untuk menghalangi Donald Trump untuk maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat.

Diketahui, dalam rapat umum terakhir yang digelar Partai Republik di Pennsylvania, Sabtu lalu, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump nyaris tewas dalam aksi penembakan oleh pria bersenjata.

Dalam penembakan itu, calon kuat dari Partai Republik ini mengalami luka-luka di bagian wajahnya.

BACA JUGA:TOK! Korupsi Sebesar Rp 45M SYL Hanya Divonis 10 Tahun Penjara, Inikah Keadilan?

BACA JUGA:4 Daftar Presiden AS yang Pernah Alami Percobaan Pembunuhan Sebelum Trump

Tak butuh waktu lama, pelaku penembakan yang teridentifikasi bernama Thomas Matthew Crooks, berhasil dilumpuhkan sniper Secret Service.

Belakangan terungkap, jika Thomas Matthew Crooks adalah anggota dari Partai Republik. 

Fakta menarik mencuat, bila Thomas Matthew Crooks terdaftar sebagai donatur bagi Joe Biden, pesaing Donald Trump dari Partai Demokrat.

Nah, pasca peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi, beragam spekulasi liar mencuat di media sosial.

BACA JUGA:Ada 10 Posisi Jabatan Menarik! Lowongan Kerja PT Electronic City Indonesia Tbk untuk Lulusan SMA/SMK D3 dan S1

BACA JUGA:Kompak Bertahan, Cek Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini 15 Juli 2024

Mulai dari penembakan yang konon direkayasa oleh Donald Trump sendiri untuk menaikkan rating, hingga adanya konspirasi dengan aktor Joe Biden dibelakangnya.

Salah satu yang kencang menuduh Joe Biden terlibat dalam penembakan Doland Trump, adalah para Senator dari Partai Republik.

Menurut Senator Partai Repiublik Greg Steube dari Florida diakun X, sebagaimana dikutip dari salah satu media online berbasis di Amerika Serikat, mengatakan jika penembakan Donald Trump  adalah “rencana rahasia” yang dirancang oleh Presiden Joe Biden.

Greg Steube menuliskan: “Mereka mencoba memenjarakannya dan sekarang mereka mencoba membunuhnya,” tulis Perwakilan Greg Steube dari Florida di X.

BACA JUGA:Harga Emas Antam di Palembang Hari Ini 15 Juli 2024 Tembus Rp1.399.000 per Gram

BACA JUGA:Pejuang Hizbullah Sukses Pamer Drone Anyar di Muka Israel

Sedangkan Senator Partai Republik Mike Collins dari Georgia di X menuliskan, terkait percakapan telepon yang baru-baru ini dilakukan Joe Biden dengan para penyumbang.

 “Sudah waktunya untuk menempatkan Trump tepat sasaran.” 

Postingan ini telah dilihat 5,7 juta kali menurut metrik platform itu sendiri.

Sementara pendiri situs sayap kanan The Federalist, Sean Davis, mengklaim penembakan itu adalah bagian dari rencana Partai Demokrat untuk menjatuhkan Trump. 

BACA JUGA:Intip Kualitas Kamera Hp Terbaru vivo X Fold3 Pro dan vivo X100 Series yang jadi Mitra Resmi UEFA EURO 2024

BACA JUGA:PT Adaro Logistics Buka Lowongan Kerja terbaru untuk Lulusan SMA/SMK D3 dan S1 Cek Syarat dan

Menurut Sean Davis, karena tahu Joe Biden tak bisa menang, Partai Demokrat dituding menghasut salah satu dari mereka, untuk coba menghentukan Donald Trump.

Rekayasa dan konspirasi dalam penembakan Donald Trump, menjadi tema yang meramaikan jagad media sosial di Amerika Serikat.

Konspirasi serupa menyebar di semua platform media sosial utama, termasuk Facebook, Instagram, dan TikTok.

Sementrara itu walaupun FBI telah mengidentifikasi penembaknya sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang anggota dari Partai Republik, namun netizen ramai mengapungkan pelaku lain dalam penembakan tersebut.

BACA JUGA:8 Posisi Menarik, Perusahaan Farmasi Terkemuka Buka Lowongan Kerja Terbaru Lulusan SMA/SMK D3 dan S1

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Wilayah Sumsel 15 Juli 2024, Cek Wilayah yang Hujan Hari Ini

Banyak akun di X yang mendukung konspirasi bahwa seorang “pendukung antifa” bernama Mark Violets adalah penembaknya. 

Faktanya, foto yang dibagikan di samping klaim ini berasal dari seorang penggemar sepak bola dan YouTuber Italia. 

Senada diyakini oleh mantan penasihat Trump, Roger Stone, yang juga mengamini klaim aktivis Matthew Yearick pelaku penembakan Donald Trump.

 

Sumber: