Honda

Parlemen Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina, Indonesia Nyatakan Kutuk Keras

Parlemen Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina, Indonesia Nyatakan Kutuk Keras

RUU penolakan pembentukan Negara Palestina oleh Parlemen Israel tersebut, disahkan dengan mayoritas 68 suara. Hanya 9 anggota parlemen yang memberikan suara menentangnya.-Tangkapan Layar X @TrackAIPAC-

JAKARTA, PALPRES.COM - Parlemen Israel tolak pembentukan Negara Palestina.

Parlemen Israel pada Rabu 17 Juli 2024 malam waktu setempat, mengeluarkan resolusi yang menolak pembentukan negara Palestina.

Keputusan Parlemen Israel menolak pembentukan Negara Palestina, langsung mendapatkan tanggapan keras dari Pemerintah Indonesia sebagai salah satu yang terdepan dalam mendukung hadirnya negara Palestina berdaulat.

Dalam laman website Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, kemlu.go.id, Pemerintah Indonesia melalui Kemlu mengutuk keras resolusi yang diadopsi Parlemen Israel yang menolak pembentukan Negara Palestina.

BACA JUGA:Protokol Ganjil Genap Bisa Hilangkan Rezeki Orang Kecil, Ojol: Anak Istri Kami Mau Makan Apa?

BACA JUGA:Piala AFF U-19 2024, XL Axiata Optimalkan Jaringan 4G di Surabaya, Termasuk di 2 Stadion

Karena menurut Indonesia, hal secara nyata melemahkan solusi dua negara.

Indonesia memandang solusi dua negara, tetap menjadi satu-satunya jalan menuju perdamaian di Palestina dan kawasan.

Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong implementasinya.

Sementara itu RUU penolakan pembentukan Negara Palestina oleh Parlemen Israel tersebut, disponsori bersama koalisi Perdana Mengteri Benjamin Netanyahu bersama dengan partai-partai sayap kanan di oposisi, disahkan dengan mayoritas 68 suara.

BACA JUGA:Pemerintah Cairkan 3 BLT Melalui Kemensos Secara Serentak Lewat Rekening Ini, Begini Cara Daftarnya!

BACA JUGA:Sistem Ganjil Genap Malah Menimbulkan Keresahan Masyarakat Kecil, Begini Keluh Kesahnya

Hanya 9 anggota parlemen yang memberikan suara menentangnya.

Keputusan Parlemen Israel menolak pembentukan Negara Palestina, hanya beberapa hari sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan berkunjung ke Amerika dan berpidato di depan Kongres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: