Honda

Hindari Pemboman Israel, Brigade al-Qassam Lakukan Ini pada Para Sandera

Hindari Pemboman Israel, Brigade al-Qassam Lakukan Ini pada Para Sandera

Video Alexander Lobanov, salah seorang sandera di Gaza yang belakangan ditemukan tewas bersama sejumlah warga Israel-Tangkapan Layar X @warfareanalysis-

Dalam video tersebut, Alexander Lobanov memuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya meninggalkan para sandera.

Alexander Lobanov mendesak warga Israel untuk melakukan protes dan turun ke jalan, untuk menuntut para sandera kembali hidup-hidup dari Gaza.

BACA JUGA:WASPADA! 4 Zodiak Ini Bisa Terima Cinta Seseorang Tanpa Ada Rasa Cinta Loh, Jangan Kejebak Ya

BACA JUGA:Adan Magrib di TV Diganti Running Text Saat Misa Paus Fransiskus, Ini Respon MUI, PBNU, dan Muhammadiyah

Selain video Alexander Lobanov, Brigade al-Qassam juga merilis video Lobanov bersama sandera lainnya, Carmel Gat, yang juga terbunuh di Gaza.


Carmel Gat dalam video yang dirilis Brigade al-Qassam, memohon kepada Pemerintah Netanyahu untuk mengentikan aksi pemboman-Tangkapan Layar X @HeidiBachram-

Carmel Gat dalam video tersebut, memohon kepada pemerintah Israel dan Netanyahu, untuk mengentikan aksi pemboman ini dan bawa mereka pulang.

Selain mendesak warga Israel untuk terus melakukan protes, Carmet Gat minta agar mereka tidak ditinggalkan dalam penyanderaan di Gaza.

Diketahui, enam orang warga Israel yang menjadi sandera Hamas di Gaza, ditemukan tewas dalam terowongan bawah tanah.

BACA JUGA:3 Jenis Uang Kuno Jadul yang Terbuat Dari Emas, Salah Satunya Ditaksir Seharga 1 Toyota Agya!

BACA JUGA:7 Merek Jam Tangan yang Sering Di Pakai Wanita, Bisa Jadi Referensi Kaum Adam Sebagai Kado!

Keenam sandera itu yakni Carmel Gat, Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Alexander Lobanov, Almog Sarusi dan Ori Danino.

Kematian para sandera tersebut, menyulut aksi unjuk rasa di Israel.

Warga Israel menuding tewasnya para sandera, karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu abai dengan keselamatan mereka.

Aksi unjuk rasa yang kian memanas, membuat posisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu benar-benar terpojok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: