Honda

Bank Indonesia Turunkan BI-Rate jadi 6 Persen

Bank Indonesia Turunkan BI-Rate jadi 6 Persen

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen--

Bank Indonesia memperkuat dan memperluas kerja sama internasional di area kebanksentralan, termasuk melalui konektivitas sistem pembayaran dan transaksi menggunakan mata uang lokal, serta fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas bekerja sama dengan instansi terkait. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan perlu didorong agar lebih tinggi. Investasi terus tumbuh, khususnya investasi bangunan sejalan dengan tahapan finalisasi operasional Ibu Kota Nusantara (IKN) dan penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

BACA JUGA:Lowongan Kerja Bank Indonesia: Seleksi Penerimaan Pendidikan Calon Pegawai Asisten Manajer (PCPM) Angkatan 39

BACA JUGA:Tahun 2024, Bank Indonesia Targetkan 27 Juta Transaksi QRIS, Triwulan II Sudah Tercapai 52 Persen

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga, khususnya untuk kelas menengah ke atas.

Ekspor nonmigas tetap baik sehingga turut menopang pertumbuhan ekonomi.

Belanja Pemerintah yang diprakirakan meningkat pada akhir tahun diharapkan dapat juga menopang permintaan domestik.

Berbagai indikator terkini, termasuk hasil survei Bank Indonesia, menunjukkan kegiatan ekonomi pada triwulan III 2024 yang baik, sebagaimana tecermin pada keyakinan konsumen yang tinggi, penjualan eceran yang positif, serta impor barang modal dan penjualan semen yang meningkat.

BACA JUGA:Sinergi Bank Indonesia dan TP2DD, 18 Kabupaten/Kota di Sumsel Sudah Masuk Kategori Pemda Digital

BACA JUGA:Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2024 Meningkat, Ini Kebijakan yang Diperkuat

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5%.

Ke depan, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendorong pertumbuhan, baik dari sisi permintaan maupun dari sisi penawaran.

Untuk itu, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih tinggi, bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah.

Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural perlu terus diperkuat untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah yang tinggi.

BACA JUGA:Bank Indonesia Pertahankan BI-Rate 6,25 Persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: