Israel Gempur Lebanon, Target Habisi Penganti Hassan Nasrallah
20 orang yang menjadi martir dalam pembantaian Tulkarem yang mengerikan, dimana sebuah pesawat perang IDF mengebom sebuah kafe yang ramai. Serangan udara tersebut menargetkan semua lapisan masyarakat, dan di antara para korban adalah pejuang, pekerja, per-Tangkapan Layar X @ZainAbbadi11-
BEIRUT, PALPRES.COM – Israel kian gencar menggempur Lebanon, dengan target habisi pengganti mendiang Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Walau Hizbullah diketahui belum secara resmi menunjuk pengganti mendiang Hassan Nasrallah, namun diyakini Hashem Safieddine selaku pemimpin paling senior yang akan mengambil alih tangggung jawab.
Oleh karenanya dalam beberapa waktu terakhir, gempuran Israel ke kota-kota di Lebanon ditujukan untuk membunuh Hashem Safieddine.
Seperti yang dilakukan Angkatan Udara Israel, dengan menggempur pinggiran selatan Beirut semalam hingga pagi ini.
BACA JUGA:Touring ke Bromo, Suzuki Edukasi Safety Riding untuk Pengendara V-Storm 250SX
BACA JUGA:Ide Bekal Anak Sekolah, Resep Chicken Nugget Homemade Ala Chef Devina
Israel Serang Maskas Hizbullah
Israel menghantam daerah Dahiyeh, di mana markas bawah tanah Hizbullah bermarkas.
Suara ledakan- ledakan besar yang mengguncang gedung-gedung bermil-mil menunjukkan, jika Israel telah mengerahkan lebih banyak lagi Joint Direct Attack Munitions (JDAMs) atau bom yang dirancang dapat menembus jauh ke dalam struktur bawah tanah.
Serangan tersebut menargetkan Hashem Safieddine, ulama garis keras lainnya dan sepupu Hassan Nasrallah yang diyakini banyak analis sebagai pengganti pemimpin Hizbullah yang terbunuh.
BACA JUGA:Kalahkan GS Caltex, Megawati Cs ke Final KOVO Cup 2024
BACA JUGA:Harga Emas Batangan di Pegadaian Hari Ini 5 Oktober 2024, Antam dan UBS Kompak Meroket
Namun belum ada konfirmasi, apalah Hashem Safieddine hadir di lokasi serangan.
Diketahui, pengeboman hebat terjadi setelah IDF mengeluarkan perintah evakuasi lagi bagi masyarakat di Lebanon selatan.
Warga Lebanon Diminta Mengungsi
Warga Lebanon diminta meninggalkan Nabatieh, ibu kota provinsi, dan komunitas lain di utara Sungai Litani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: