Honda

OPINI: Membangun Generasi Muda yang Berkarakter Kuat

OPINI: Membangun Generasi Muda yang Berkarakter Kuat

Membangun Generasi Muda yang Berkarakter Kuat-pixabay-

Merujuk pendapat (Aswir & Misbah, 2018) yang mengutip pendapat dari Sunarti (2005) menjelaskan karakter merupakan istilah yang menunjuk pada aplikasi nilai-nilai kebaikan dalam bentuk tingkah laku.

Walaupun istilah karakter dapat menunjuk pada karakter baik dan karakter buruk, namun dalam aplikasinya orang dikatakan berkarakter jika mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan dalam perilakunya.

Dan karakter remaja menurut (Sarbini & Wahidin, 2020) adalah kepribadian remaja yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) sebagai landasan untuk bertindak benar dalam menjalani kehidupannya.

BACA JUGA:Kejar Opini WTP Ke- 13, Pemkot Lubuklinggau Berharap Bimbingan dan Arahan BPKP Perwakilan Sumsel

BACA JUGA:Mengenal Peran Humas Wujudkan Good University Governance, Netralisir Opini Negatif!

Dengan demikian dibutuhkan usaha dari berbagai komponen baik keluarga, sekolah dan masyarakat dalam memperkuat karakter remaja.

Sedangkan menurut Maragustam (2014) dalam (Safi’ah & Marhumah, 2018) Pendidikan karakter adalah proses mengukir dan mempraktikkan nilai-nilai ke dalam diri peserta didik melalui pendidikan, endapan pengalaman pembiasaan, aturan, rekayasa lingkungan dan pengorbanan dipadukan dengan nilai-nilai intrinsik yang sudah ada dalam diri peserta didik sebagai landasan dalam berfikir, bersikap dan perilaku secara sadar dan bebas.

Membangun generasi muda yang berkarakter kuat sangat penting untuk membentuk generasi penerus yang unggul dan berintegritas untuk masa depan bangsa Pendidikan karakter memainkan peran utama dalam membentuk nilai-nilai moral, etika, dan integritas.

Ini mencakup pengajaran tentang kejujuran, tanggung jawab, dan empati, serta mengembangkan kreativitas dan cinta tanah air.

BACA JUGA:Muratara Terima Opini WTP, Begini Pesan Bupati

BACA JUGA:Buka Rakernis Fungsi Keuangan 2023, Kabidkeu Polda Sumsel: Pertahankan Opini WTP BPK RI

Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan positif yang mendukung pembentukan karakter dan juga berperan dalam pendekatan holistik yang mencakup keteladanan dan lingkungan positif.

Dengan pendekatan holistik ini, generasi muda diharapkan menjadi individu yang tangguh dan berkontribusi positif bagi masyarakat serta kemajuan bangsa

Pendidikan karakter bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan.

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, pendidikan karakter akan menjadi fondasi yang kuat bagi Indonesia untuk mencetak generasi emas yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti luhur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: