Sukses Retas Kamera Keamanan, Hamas 7 Tahun Mata-matai Israel
Tentara Israel tampak menunjukkan kamera CCTV yang kemungkinan diretas oleh Kelompok Hamas-Tangkapan Layar X @Partisangirl-
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera AS-Israel, Menangis Minta Dibebaskan
BACA JUGA:Hamas Terancam Hengkang dari ‘Rumah Keduanya’ di Qatar, Ternyata Ini Penyebabnya
Selama 7 tahun Hamas mengumpulkan informasi mengenai gerak-gerik warga Israel di perbatasan dengan Palestina.
Melalui kamera keamanan yang sudah diretas di kota-kota perbatasan, Hamas dapat menyaksikan calon korban menjalani kehidupan sehari-hari dan mengidentifikasi titik-titik rentan yang rentan untuk diserang.
Sementara itu, Mantan Kepala Mata-mata Israel untuk Shen Bet, Shalom Ben Hanan, mengatakan kepada saluran berita tersebut bahwa dia terkejut dengan informasi yang terungkap.
Menurut Shalom Ben Hanan, pihaknya melihat apa yang dilakukan Hamas dalam kasus tersebut sebagai sebuah kerja tentara yang sangat akurat dan rinci dalam mengumpulkan data dan target serangan dari intelijen.
BACA JUGA:Trump Menangi Pilpres AS, Ini Sikap Hamas dan Hizbullah
BACA JUGA:Israel Klaim Tewaskan Pejabat Hamas Terakhir di Gaza, Ini Profilnya
Sejumlah kamera CCTV di penjuru Israel yang diretas oleh Kelompok Hamas-Tangkapan Layar X @ICK_GalG-
Bebas akses Kode WhatsApp dan Telegram
Sebelum serangan 7 Oktober 2024, menurut Shalom Ben Hanan, para pejabat Israel menganggap Hamas adalah ancaman kecil bagi warganya ketimbang kelompok proxi Iran yang lain.
Dia percaya, percaya, bahwa agen Hamas bisa mengakses kamera tersebut karena warga sipil yang tidak sadar dengan bebas berbagi kode akses di WhatsApp dan Telegram.
“Ini dengan mudah dicegat dan dilaporkan, sehingga memungkinkan mereka meretas perangkat lunak,” ujarnya.
BACA JUGA:Berduka atas Kematian Yahya Sinwar, Ini Sumpah Para Militan Hamas
BACA JUGA:Israel Pastikan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Biden-Harris Harap Kekerasan Berakhir
Sedangkan Mantan Ketua Dewan Regional Eshkol, Gadi Yarkoni, yakin Pasukan Pertahanan Israel (IDF) seharusnya mewaspadai potensi pelanggaran dan memperingatkan para pejabat yang berisiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: