DPR Imbau Pemindahan ASN ke IKN Jangan Terburu-buru, Tunggu Arahan Prabowo

Politikus PKB tersebut juga mengungkapkan ASN yang pindah ke IKN akan dihadapkan pada dua risiko.

Pertama, dampak pembangunan infrastruktur perkantoran dan fasilitas pemukiman atau perumahan.

BACA JUGA:Otorita IKN dan Menteri ATR BPN Sepakati Prosedur Pengukuran Tanah untuk Investor

BACA JUGA:Progres Capai 91 Persen, Pembangunan 47 Tower Rusun ASN di IKN Hampir Rampung

“Penghuni baru harus beradaptasi dengan cuaca, ketersediaan air dan listrik, akses publik, jalan, pasar, dan sebagainya,” jelasnya.

Dan yang kedua yakni, dampak sosial, budaya, pendidikan, keamanan, dan ketertiban. 

Menurut pria yang biasa disapa Gus Ali ini mengatakan butuh usaha lebih untuk meninggalkan lingkungan kehidupan yang sudah mapan dengan hidup di lingkungan baru. 

“Harus diakui tidak mudah bagi ASN yang sudah lama tinggal di Jakarta bersama keluarga besarnya, lalu harus tinggal di lingkungan baru, kehidupan sosial dan budaya baru dengan tidak membawa seluruh keluarganya,” ungkapnya.

BACA JUGA:Terowongan ‘Hijau’ di IKN: Jalur Aman Satwa Sepanjang 80,77 Meter

BACA JUGA:Presiden Prabowo Siap Berkantor di IKN pada 17 Agustus 2028

Dengan begitu, rencana memindahkan ASN ke IKN tidak bisa serampangan dan memberikan janji manis.

Namun juga perlu penguatan mental agar ASN tersebut siap menghadapi lingkungan baru.

“Akan lebih baik bila disertai motivasi perjuangan, perjuangan sebagai penghuni ibu kota baru yang kelak akan dicatat dalam sejarah bangsa sebagai warga pelopor Ibu Kota Nusantara,” jelasnya.

Gus Ali juga memberikan contoh pengalaman Ibu Kota Baru Korea Selatan dari Kota Seoul ke Sejong, dan Myanmar dari Kota Yangon ke Ibu Kota Baru Naypyidaw. 

BACA JUGA:KABAR TERBARU! Masjid Negara IKN Siap Digunakan untuk Salat Idul Fitri 2025

Sumber: