Honda

Laquer Masuk Warisan Budaya Nasional, Apa Itu Laquer?

Laquer Masuk Warisan Budaya Nasional, Apa Itu Laquer?

PALEMBANG, PALPRES.COM - Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat memastikan jika kriya laquer masuk dalam warisan budaya nasional atau Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Laquer ini sudah ada sejak era Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang. Lantas apa itu Laquer?

Budayawan Sumatera Selatan, Mirza Indah Dewi menjelaskan, laquer merupakan sebuah lukisan atau gambaran yang dibuat dengan berbagai media, mulai dari mangkok, asbak, lemari dan lainnya.

Di Palembang, laquer baru ada saat migrasi suku bangsa Han dari Tiongkok ke Palembang akibat hubungan politik dan perdagangan kedua wilayah.

"Waktu itu Palembang menjadi pelabuhan bebas sehingga orang dengan mudah bisa masuk wilayah Palembang," kata Mirza kepada palpres.com, Rabu (20/07/2022).

BACA JUGA:BPNB Sumbar Gelar Workshop Laquer di Istana Adat, Pesertanya Siswa dan Mahasiswa

Dari hubungan inilah terbangun kebudayaan. Pada era Dinasti Han motif laquer menggambarkan tokoh laki-laki dan perempuan serta alam. Kemudian masa dinasti song, Tang dan dinasti Ming menggunakan pernis merah dengan gambar pemandangan, kapal, burung. Pada masa Dinasti Yuan menggambarkan panel burung dan bunga pada kotak sutra buatan seniman Jepang tahun 1315.

"Sementara teknik melapisi gambar ukiran atau gambar dengan pernis pertama kali dikembangkan pada masa dinasti Ming pada tahun 1351, hal ini dilihat dari piring laquer merah (tihong) berukir, nampan, kotak bertutup dan cangkir. Motif yang umum dikenal naga, burung phoenix dan bunga. Dan terakhir periode Jiajing pada abad 16 melahirkan produk yang dihias gambar yang rumit, dangkal dan tajam," jelasnya.

Dia menjelaskan, laquer di Palembang mulai berkembang seiring semakin besarnya pengaruh Tiongkok ke Palembang pada masa Dinasti Ming. Saat itu, Palembang menjadi kota berpenduduk Tiongkok terbesar di Selatan sejak masa dinasti Ming.

"Sejak itulah mulai berkembang laquer di Palembang dengan berbagai bentuk seperti kubistis, silindris, bebas, kerucut dan piramid, bulat atau bola," terangnya.

BACA JUGA:Kenalkan Laquer, Sultan Fauwaz: SMB II Sangat Senang Berkesenian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: