Honda

Beda Suku Beda Tradisi, Inilah Tradisi Cantik Ala Wanita Suku Mentawai yang Bikin Merinding

Beda Suku Beda Tradisi, Inilah Tradisi Cantik Ala Wanita Suku Mentawai yang Bikin Merinding

Beda Suku Beda Tradisi, Inilah Tradisi Cantik Ala Wanita Suku Mentawai yang Bikin Merinding--Sumber: NoiseBreak.com

PALEMBANG, PALPRES.COM - Beda suku beda pula tradisinya, termasuk tradisi wanita suku Mentawai dalam memoles tubuh agar terlihat cantik.

Suku Mentawai bermukim di Pulau Siberut, Sumatera Barat.

Memiliki beberapa tradisi unik untuk menambah kepercayaan diri suku standar kecantikan wanita suku Mentawai.

Berikut tiga tradisi unik wanita Mentawai

BACA JUGA:Alhamdulillah, BLT Rp3.600.000 Disalurkan Minggu Depan, Begini Cara Dapatnya!

1. Memanjangkan Telinga

Suku Mentawai meyakini kalau semakin panjang daun telinga, maka dianggap semakin cantik wanita tersebut.

Proses memanjangkan telinga dimulai sejak usia dini dengan memasang cincin-cincin kecil yang secara bertahap diganti dengan cincin yang lebih besar.

Hal ini dilakukan dengan memasukkan anting-anting yang berat ke dalam daun telinga, yang secara bertahap akan meregangkannya seiring waktu.

BACA JUGA:Bernilai Rp52 Miliar, Pemain Liga Champions Ini Target Naturalisasi Timnas Indonesia Berikutnya

Tujuan pembuatan telinga panjang tersebut bukan untuk menunjukkan status kebangsawanan, melainkan untuk melatih kesabaran.

2. Memakai Titi atau tato

Wanita Mentawai kerap menghiasi tubuhnya dengan tato sebagai simbol kecantikan dan kedewasaan.

Masyarakat Mentawai memiliki tradisi "Titi" atau tato yang kaya, yang dipandang sebagai cara untuk berhubungan dengan nenek moyang mereka.

BACA JUGA:CEK e-KTP-mu Sekarang! Warga 9 Golongan Berikut Bisa Dapat 2 BLT Plus Beras 10 Kg Akhir Bulan Ini

Tato Mentawai sering kali dibuat dengan jarum yang terbuat dari tembaga, peniti, atau duri pohon jeruk.

Kemudian dibuat dengan cara tradisional yaitu dengan menusuk kulit dengan jarum lalu mengoleskan tinta ke luka.

Banyak bentuk tato yang secara khusus diyakini dapat melindungi pemiliknya dari roh jahat yang bersembunyi di hutan.

Tato Mentawai juga melambangkan keharmonisan dan keseimbangan alam, oleh karena itu, banyak tato yang berbentuk binatang, bunga, atau formasi batuan di tubuhnya.

BACA JUGA:Rezeki Akhir Bulan, KPM PKH dan BPNT Kategori Ini Dapat 2 Bansos Tambahan

3. Mengasah Gigi atau Kerik Gigi

Kerik Gigi adalah tradisi dimana wanita Mentawai mengasah gigi agar menjadi runcing.

Tradisi ini dipercaya sebagai simbol kecantikan dan kedewasaan dan sering dilakukan sebelum seorang wanita menikah.

Prosesnya melibatkan penggunaan alat tajam yang terbuat dari besi atau kayu untuk mengikir gigi pada suatu titik.

BACA JUGA:KPM Siap-siap Cek Saldo, Bansos BPNT Tahap 5 Segera Disalurkan, Cek Penerima Melalui Link Ini

Masyarakat Mentawai juga percaya bahwa jiwa dan tubuh adalah dua hal yang terpisah, jika jiwa tidak berkenan dengan tubuh maka ia akan pergi dan orang tersebut akan mati.

Oleh karena itu, masyarakat Mentawai pun mulai memodifikasi tubuhnya agar lebih cantik.

Penajaman gigi secara tradisional dilakukan pada masa pubertas, meskipun pengaruh dunia modern telah mengakibatkan penurunan penajaman gigi.

Mengasah gigi bagi wanita Mentawai biasanya terjadi sekitar usia 13 tahun ketika remaja putri mengumumkan keinginannya untuk diasah gigi.

BACA JUGA:Pilih Indonesia atau Italia, Ini Jawaban Berkelas Calon Kiper Timnas Indonesia

Penduduk desa kemudian akan bertepuk tangan dan mulai bersorak

Prosesnya dilakukan tanpa bius atau obat penghilang rasa sakit, dan para wanita tersebut menggigit sepotong kayu.

Barisan gigi paling atas dikerjakan terlebih dahulu, dan pahat diletakkan di sudut gigi dan dipalu sedikit untuk mempertajam gigi.

Setelah proses tersebut, para wanita menggigit pisang hijau untuk menghilangkan rasa sakit.

BACA JUGA:Cukup Lewat Ponsel! Ini Cara Cairkan Saldo DANA Gratis Rp100.000, Dalam Hitungan Menit Langsung Cair

Tradisi-tradisi ini mengakar kuat dalam budaya Mentawai dan masih dipraktikkan hingga saat ini.

Setiap suku memiliki tradisi dan pandangan kecantikan yang berbeda, dan kita harus menghormati perbedaan ini.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: