Honda

Wow! Kemiskinan Ekstrem di Muba Turun Drastis hingga Nol Persen

Wow! Kemiskinan Ekstrem di Muba Turun Drastis hingga Nol Persen

Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud tampak sumringah, saat menerima penjelasan BPS Sumsel terkait turunnya angka kemiskinan ekstrem di Muba-Dinkominfo Muba-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Pj Bupati Apriyadi Mahmud berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Muba.

Tak tanggung-tanggung, mantan Kadinsos Pemprov Sumsel itu berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem di Muba hingga menyentuh angka 0,9 persen.

Dari sebelumnya kemiskinan ekstrem di Muba pada tahun 2022 mencapai 4,7 persen. 

Hal ini terungkap saat Pj Bupati Apriyadi Mahmud menerima Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan di Kantor Perwakilan Musi Banyuasin di Palembang, Rabu 21 Februari 2024.  

BACA JUGA:Kementerian Agama Matangkan Program Ramah Lansia dan Mitigasi Risiko Haji 2024

BACA JUGA:Samsung Galaxy A54 5G, Kualitas Kameranya Gak Kaleng-kaleng, Bikin Puas Medsos Mania!

"Kemiskinan ekstrem di Muba di tahun 2023 turun drastis dari sebelumnya tahun 2022 4,7 persen di tahun 2023 turun menjadi 0,9 persen," ungkap Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto SSi SST. 

Lanjutnya, penurunan angka kemiskinan ekstrem di Muba turun tersebut dampak dari masifnya penanganan inflasi yang sangat baik dilakukan Pemkab Muba. 

"Tentu pengendalian dan penanganan inflasi yang stabil memberikan dampak yang baik," ulasnya.

Ia mengapresiasi inovasi dan program terobosan yang dilakukan Pj Bupati Apriyadi Mahmud, sejak hampir dua tahun belakangan.

BACA JUGA:Sebelum Beli, Cek Dulu 4 Kelebihan HP Samsung Galaxy A54 5G yang Speknya Siap Bersaing

BACA JUGA:5 Objek Wisata Sejarah Menarik di Kota Medan yang Jadi Primadona, Liburan Wajib Mampir

"Misalnya saja Program Desa Cantik, dimana Muba dua tahun berturut-turut meraih juara di level nasional, kami sangat bangga," ungkap dia. 

Sementara itu, Pj Bupati Apriyadi Mahmud mengaku dengan turunnya angka kemiskinan ekstrem di Muba tersebut, merupakan kerja keras semua pihak terutama OPD di lingkungan Pemkab Muba. 

"Saya sangat bangga punya rekan-rekan OPD yang sangat bekerja dengan keras berupaya mengentaskan kemiskinan di Muba. 

Dan hasilnya, di tahun 2023 kemiskinan ekstrem di Muba turun drastis dari 4,7 persen menjadi 0,9 persen," ucapnya.

BACA JUGA:3 Provinsi Sumatera Ini Bangun Stadion Terbesar Berstandar FIFA di Tahun 2024, Bisa Kalahkan Sumsel?

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Timnas Indonesia akan Kedatangan 2 Pemain Naturalisasi dalam Waktu Dekat, Siapa Saja Mereka?

Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini merinci, salah satu realisasi konkrit untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Muba yakni program Bantu Umak yang konsen memberikan bantuan uang kepada masyarakat kategori miskin ekstrem.

"Tahun 2024 ini yang 0,9 persen akan kita tuntaskan, dan Pemkab Muba selalu ingin bekerjasama Badan Pusat Statistik (BPS) Muba yang tentunya dalam upaya pengentasan kemiskinan di Muba," tegasnya. 

Lanjutnya, persoalan kemiskinan di Muba di tahun 2024 tetap menjadi konsen Pemkab Muba. 

"Kita akan sisir dari sektor lain dalam upaya pengentasan kemiskinan di Muba. 

BACA JUGA:5 Oleh-oleh Khas Medan yang Banyak Diincar Wisatawan, Semuanya Enak Bikin Nagih

BACA JUGA:BNN Lubuklinggau Gelar Rakor Pembinaan Kota Tanggap Ancaman Narkotika, yuk Simak Liputannya

Baik dari pangan hingga sektor lainnya yang tentunya bisa meminimalisir kemiskinan di Muba," pungkasnya. 

Dalam kesempatan tersebut juga turut dihadiri Kepala BPS Muba Trio Wira Dharma SST MM.

Kemudian turut mendampingi Pj Bupati Apriyadi Mahmud Plt Kepala Bappeda Muba Sunaryo SSTP MM.

Lalu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Ali Badri ST MT, Plh Kadsihub Agus Kurniawan SSTP, Kabid Komunikasi Publik Kominfo Kartiko Buwono SE MSi, dan Plt Kabag Prokopim Agung Perdana SSTP MSi. 

BACA JUGA:Kabar Gembira! Honda Stylo 160 Segera Mengaspal di Kota Palembang, Intip Harga dan Spesifikasinya

BACA JUGA:Menuju Ramadan 2024: Ini Tata Cara Bacaan Niat Puasa yang Benar, Para Bunda Bisa Ajarkan Anak dari Sekarang

Sebelumnya, persoalan penanganan dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Muba terus menjadi prioritas Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud, yang juga Kandidat Doktor dari Universitas Sriwijaya.

Hal tersebut juga diperkuat dengan riset atau penelitian Disertasi Pj Bupati Apriyadi Mahmud, dalam kaitan pengentasan dan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Muba. 

"Ya, kalau kita lihat apa yang sudah diteliti oleh Pak Apriyadi Mahmud ini dalam upaya memperbaiki manajemen tata kelola data kemiskinan di Muba, sangat sejalan dengan visi Presiden Bank Dunia atau world bank pada tahun 2021 lalu," ungkap salah satu narasumber dari Dosen ITB selaku Tim Perumus Data Satu Data Indonesia, Dr Achmad Riqqi di sela FGD Bersama Pemangku Kepentingan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Musi Banyuasin.

Acara yang mengangkat Tema “Model Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Tata Kelola Data di Kabupaten Musi Banyuasin” itu, digelar  di Auditorium Pemkab Muba, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Inilah 3 Kebiasaan Unik Prabowo Subianto, Nomor 1 Beri Makan Semut di Rumahnya, Benarkah?

BACA JUGA:Rezeki Akhir Tahun, Satu KPM Dapat 4 Bansos Cair Serentak Akhir Bulan Desember Ini, Apa saja?

Menurutnya, tata kelola data bukan hanya persoalan data, tetapi tata kelola data tersebut bisa mengakomodir untuk menghasilkan kebijakan yang sesuai dengan keadaan di lapangan.

"Tata kelola data yang baik akan menghasilkan kebijakan yang tepat, dengan riset mendalam terkait yang dilakukan Pak Apriyadi ini tentu goal-nya akan dapat menjadikan kebijakan pengentasan atau penanganan kemiskinan di Muba dapat berjalab sempurna," tuturnya. 

Pj Bupati Muba yang juga mahasiswa Program Studi Doktor Administrasi Publik FISIP Unsri, Apriyadi Mahmud menerangkan, persoalan kemiskinan di dunia terutama di Kabupaten Muba meningkat ketika dihadapkan pada wabah Covid-19, dimana banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin. 

"Hal inilah kemudian yang memotivasi saya untuk melakukan riset tata kelola data kemiskinan di Muba," ungkap mantan Kepala Dinas Sosial Pemprov Sumsel itu.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata untuk Melihat Bunga Sakura di Indonesia, Tak Perlu Terbang ke Jepang, Ini Lokasi dan HTM-nya

BACA JUGA:Serasa Uji Nyali! Ini 7 Destinasi Wisata Horor yang Ada di Indonesia, Berani Kesini?

Apriyadi yang juga mantan Kepala Bappeda dan Kabag Kesra Muba itu mengungkapkan, dari hasil riset dirinya banyak temuan di lapangan yang sangat berbanding terbalik dengan data yang selama ini di implementasikan. 

"Sehingga memperbaiki manajemen tata kelola data kemiskinan khususnya di Muba menjadi hal yang penting dilakukan agar kebijakan dan implementasi yang dijalankan bisa benar-benar tepat sasaran dan berdampak baik," bebernya. 

Ia berharap, hasil riset yang dilakukan tersebut nanti bisa meminimalisir kendala-kendala dalam upaya pengentasan dan penanggulangan kemiskinan di Muba.

"Semoga bisa bermanfaat hasil riset ini, dan penelitian tersebut dapat memperkaya khasanah Ilmu Administrasi Publik berkaitan dengan masalah publik berupa kemiskinan," pungkasnya.

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dinkominfo muba