TEL AVIV, PALPRES.COM – Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dipastikan tewas dalam serangan Israel di Gaza Selatan, Rabu lalu.
Suksesor Ismail Haniyeh dipastikan terbunuh bersama 2 orang anggota Hamas lainnya, dalam gelombang serangan militer Israel yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
Awalnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tak menyadari jika pria yang didapati tewas pasca serangan ke Rafa adalah Yahya Sinwar.
Tes biometrik
BACA JUGA:Dokumen Rahasia Terungkap, Hamas Ajak Iran pada Serangan 7 Oktober ke Israel?
BACA JUGA: Israel Serang Tepi Barat, Tewaskan 18 Warga, Termasuk Komandan Hamas Tulkarem
Namun sehari kemudian baru bisa dipastikan jika pria yang ikut tewas dalam serangan itu adalah pemimpin tertinggi Hamas, setelah Israel melakukan tes biometrik.
Tak ada sandera di dekat tempat Yahya Sinwar terbunuh.
Hal itu berbeda jauh dengan kepercayaan selama ini, bahwa Yahya Sinwar bersembunyi di dalam lorong-lorong dibawah Gaza, dikelilingi para sandera.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa terbunuhnya Yahya Sinswar sebagai pukulan terberat bagi Hamas dan menjadi tonggak penting dalam berakhirnya kekuasaan milisi itu di Gaza.
BACA JUGA:Regenerasi Berlanjut, Hamas Rekrut Banyak Pejuang Generasi Baru
BACA JUGA:Ucapkan Selamat pada Houthi, Hamas Bersiap Hadapi Perang Jangka Panjang Lawan Israel
Walau Yahya Sinswar sudah terbunuh, namun Benjamin Netanyahu mengatakan “misi” di Gaza belum selesai.
Belum ada pernyataan resmi dari Hamas terkait klaim Israel bahwa Yahya Sinwar sudah terbunuh.
Namun dipastikan, hal itu tak menyurutkan perjuangan Hamas untuk mewujudkan Palestina bebas dari penjajahan Israel.
Yahya Sinwar merupakan buronan nomor satu bagi militer Israel.