Indonesia Tolak Tegas Relokasi Warga Palestina, Ini Pertimbangannya
Rombongan warga Gaza tampak sukacita kembali ke kediamannya, usai gencatan senjata antara Hamas dan Israel disepakati-Tangkapan Layar X @ahmedgaza24-
BACA JUGA:Sempat Tertunda, Hamas Rilis Nama 3 Sandera Israel Pertama yang Dibebaskan, Siapa Saja?
BACA JUGA:Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata, Sandera Inggris Bisa Bebas Akhir Pekan Ini
Negara-negara Arab di Timur Tengah dan Eropa dengan cepat mengecam pernyataan Trump di Gedung Putih.
Di mana dia mengatakan bahwa AS “akan mengambil alih Jalur Gaza” dengan “posisi kepemilikan jangka panjang”.
Trump memperkirakan bahwa sekitar 1,8 juta dari hampir 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza harus direlokasi untuk mencapai visinya, mengubah apa yang ia sebut sebagai “lubang neraka” menjadi “Riviera di Timur Tengah”.

Presiden AS Donald Trump saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu-Tangkapan Layar X @AdameMedia-
Trump, yang duduk di samping Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa mereka yang diusir akan ditempatkan di Yordania, Mesir, dan negara-negara lain – yang menunjukkan bahwa negara-negara tetangga ini akan menerima gagasan tersebut meskipun ada penolakan langsung dari mereka.
BACA JUGA:Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Berlaku dalam 3 Fase, Tapi…
BACA JUGA:Hamas Bangkit di Bawah Pimpinan ‘Bayangan’, Rekrut Ribuan Anggota Baru, Siapa Dia?
Dia mengatakan Gaza “telah menjadi simbol kematian dan kehancuran selama beberapa dekade, dan sangat buruk bagi orang-orang di sekitarnya, dan terutama mereka yang tinggal di sana”.
Sedangkan Arab Saudi mengatakan pihaknya “dengan tegas menolak” pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza, dan tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina.
Raja Yordania Menolak Tegas
Yordania mengatakan rajanya, Raja Abdullah II, menolak “segala upaya untuk mencaplok tanah dan menggusur warga Palestina” – sementara Mesir menekankan perlunya rekonstruksi “tanpa memindahkan warga Palestina”.
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera Tentara Israel Berusia 19 Tahun, Berikan Pesan Emosional
BACA JUGA:Sukses Retas Kamera Keamanan, Hamas 7 Tahun Mata-matai Israel
Di negara-negara Eropa lainnya, Perancis dan Jerman mengatakan bahwa pergerakan warga Palestina seperti itu akan melanggar hukum internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
