Honda

Indonesia Pemegang Presidensi G20, IMF Menaruh Harapan ke Jokowi Hadapi Krisis Dunia

Indonesia Pemegang Presidensi G20, IMF Menaruh Harapan ke  Jokowi Hadapi Krisis Dunia

JAKARTA, PALPRES.COMInternational Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Ahad (17/07/2022).

Di dalam pertemuan yang dihadiri langsung Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva ini, IMF menaruh harapan kepada Presiden untuk mendorong para pemimpin negara G20 dalam mendukung langkah institusi yang memiliki kemampuan agar membantu negara yang sedang menghadapi krisis.

Hal itu disampaikan Menteri keuangan Sri Mulyani dalam keterangannya usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan delegasi IMF.

Dijelaskan Sri Mulyani, tantangan yang kini dihadapi sejumlah negara dikarenakan harga komoditas seperti pangan dan energi menjadi naik. Kenaikan harga di dua komoditas tersebut yang kemudian memacu inflasi di berbagai negara.

BACA JUGA:Menko Luhut Deadline Kesiapan G20 Selesai Oktober

“Kenaikan harga komoditas seperti pangan dan energi dan ini menyebabkan inflasi di banyak negara meningkat secara tinggi, sehingga ini menjadi ancaman yang sangat nyata bagi banyak-banyak negara yang sekarang menghadapi krisis pangan dan krisis energi,” imbuhnya.

Oleh sebab itulah, Indonesia sebagai pemegang presidensi G20 dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menjadi sangat penting.

“Ibu Kristalina tadi menyampaikan bahwa IMF akan melakukan langkah untuk bisa membantu negara-negara miskin tersebut yang akan menghadapi kondisi yang luar biasa berat. Nah ini, kepemimpinan Indonesia nanti di bawah Bapak Presiden Jokowi pada saat pertemuan G20 diharapkan bisa pimpinan-pimpinan dari negara G20 akan mendukung langkah dari institusi-institusi yang memiliki kemampuan untuk membantu negara-negara yang sedang menghadapi krisis,” ujar Menteri Keuangan.

Menurut Sri, IMF menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa situasi inflasi yang melanda berbagai negara telah menyebabkan bank-bank sentral mengeluarkan kebijakan menaikan suku bunga. Maka, kemungkinan berbagai negara miskin yang sekarang sudah dalam kondisi sangat rawan akan berada dalam kondisi yang makin sulit, terkena krisis pangan, dan terkena juga kemungkinan krisis keuangan.

BACA JUGA:Dukung FEKDI 2022, DANA Edukasi Kemudahan Bertransaksi Nontunai ke Delegasi G20

“Seperti sekarang ini terjadi di berbagai negara Afrika dan juga bahkan negara seperti Srilanka, ini akan menjadi sangat penting karena jangan sampai kemudian kemampuan dunia internasional untuk mencegah krisis menjadi makin lemah dan menyebabkan risiko makin tinggi,” imbuhnya.

“Bapak Presiden yang akan menjadi tuan rumah G20 nanti menjadi sangat-sangat penting untuk bisa memobilisasi dukungan semua leaders G20 untuk bisa membantu terutama negara miskin,” lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan harapannya agar negara-negara African Union bisa diundang di G20 karena selama ini G20 tidak pernah memasukkan negara-negara tersebut di dalam pembahasannya secara permanen. Karena itu, pada presidensi Indonesia ini, Presiden Jokowi berinisiatif untuk mengundang African Union dan diharapkan bisa menjadi keputusan permanen G20.

“Ini juga menyebabkan kita bisa membahas masalah dunia secara lebih lengkap karena suara dari negara-negara terutama dari Afrika yang sekarang sedang menghadapi banyak sekali kesulitan pangan, kesulitan dari sisi ekonomi, dan juga keuangan menjadi sangat penting,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bpmi setpres