Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keduabelas)
10. Keputusan NBG tanggal 4 Agustus 1869 untuk meminta pengusaha buku H.M. van Dorp di Batavia untuk mendirikan depot kecil untuk karya-karya linguistik milik Lembaga. Dari Oktober 1863, penanggung jawab depot milik NBG itu diserahkan pada Toko Buku Batavia W. Bruining dan J. Wijt, tetapi pada Juli 1867 NBG memecat mereka karena kelalaian mereka yang sudah keterlaluan.
11. M. Des Amorie van der Hoeven meninggal dunia pada 13 Oktober 1868, lihat [Surat 3, catatan 5].
12. H.C. Millies, meninggal dunia pada 26 November 1868 pada usia 58 tahun.
BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Kedua)
13. Karya ini diterbitkan setelah kematiannya (Millies 1871).
14. Ini dikirimkan oleh Van der Tuuk pada 17 Desember 1868, lihat [Surat 9].
15. Klinkert (1869b).
16. Mengenai masalah keuangan NBG, Van der Tuuk menceritakannya kepada Engelmann dalam dua surat, [ Surat 129, halaman 499-503] dan [Surat 158, halaman 580-585], dalam bab khusus mengenai Van der Tuuk di Tanah Batak, buku Een vorst onder de taalgeleerden, Herman Neubronner van der Tuuk.
17. Lihat [Surat 9, catatan 2].
BACA JUGA:Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Pertama)
18. Pegawai urusan bahasa Sunda D Koenders, tinggal juga di Bandung hingga keberangkatannya ke Belanda pada awal 1867.
19. Terusan alinea ini terdapat dalam salinan yang dibuat oleh Van Leeuwen, lihat [catatan pengantar] yang sedemikian rupa menulis kembali sehingga nama Roorda tidak disebut.
Salinan itu berbunyi: ‘Usahakan agar berkas-berkas itu jatuh ke tangan yang tepat! Ingat saja ambisi picik yang dilakukan oleh para ilmuwan Belanda sehubungan dengan apa yang telah dilakukan di sini oleh mereka yang tidak beruntung yang demi kepentingan ilmu pengetahuan harus diperas dari kenikmatan intelektual.
BACA JUGA:Catatan Perjalanan ke Sumatera Selatan dan Jambi (Bagian Pertama)
Jangan pernah lupa apa yang harus kita korbankan di sini dan Anda akan lebih adil lagi dalam menilai pekerjaan saya dan terlebih lagi terhadap mereka yang merebut kehormatan yang tidak layak dan mengaku berhak atas hak milik kita yang diperoleh dengan susah payah.’
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com