Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keduabelas)
BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Terakhir)
Cara bagaimana Taco Roorda memperlakukan karya Gericke memperlihatkan keahlian, tetapi juga ambisi picik, yang dilakukan oleh para ilmuwan Belanda sehubungan dengan apa yang telah dilakukan di sini oleh mereka yang tidak beruntung yang demi kepentingan ilmu pengetahuan harus diperas dari kenikmatan intelektual.
Jangan pernah lupa apa yang harus kita korbankan di sini dan Anda akan lebih adil lagi dalam menilai pekerjaan saya.
Anda juga akan menyadari betapa hinanya mereka yang mengaku pemilik dari karya para praktisi itu. Di sini, di Hindia Belanda, saya melihat bahwa Taco Roorda adalah segalanya kecuali populer.
Saya mengira bahwa murid-muridnya menyukainya, karena ia adalah dosen yang terkenal, tetapi kini saya melihat bahwa mereka menilai Roorda menghalangi semua orang yang mempunyai pendapat sendiri.
BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Ketujuh)
Surat saya terlalu panjang buat orang yang masih harus berkemas untuk betul-betul bisa siap pada pukul lima keesokan harinya.
Saat ini waktu menunjukkan pukul setengah empat (sore) dan semua orang tengah terlelap setelah melakukan pekerjaan yang melelahkan di bawah udara panas.
Salam hangat dan juga salam buat Tuan Domela Nieuwenhuis dan anggota lembaga lainnya.
Selalu.
Hormat saya,
H.N. van der Tuuk
BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Keenam)
N.B.
Ipar Anda, Koning, adalah satu-satunya orang yang belum memberikan jawaban atas surat saya yang saya kirimkan kepadanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com