RDPS
Honda

Orang Tua Siswa SMP Laporkan Perundungan yang Dialami Anaknya ke Polres Empat Lawang

 Orang Tua Siswa SMP Laporkan Perundungan yang Dialami Anaknya ke Polres Empat Lawang

Petugas Polres Empat Lawang saat mwnerima laporan (R) korban Perundungan (baju kuning)-Dok Palpres-palpres.com

EMPATLAWANG, PALPRES.COM - Video aksi pengeroyokan atau perudungan (bullying) terhadap salah seorang siswa SMP di Empat Lawang beredar di media sosial, Kamis, 8 September 2022.  

Dalam video yang berdurasi 2.08 detik itu, terdapat beberapa siswa berseragam SMP sedang menganiaya/merudung salah satu siswa lainnya.

Sementara sekitar puluhan siswa lainnya menonton peristiwa penganiayaan tersebut.

Terkait hal itu, Polres Empat Lawang melalui Satreskrim menyampaikan telah menerima Laporan Polisi (LP) dari orang tua siswa SMP yang diduga menjadi korban perundungan.

BACA JUGA: Perundungan Siswa SMP Terjadi di Empat Lawang

Kapolres Empat Lawang, AKBP Helda Prayitno melalui Kasat Reskrim AKP M Tohirin mengatakan, Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) telah mendalami kasus perundungan siswa SMP di Empat Lawang.

"Orang tua korban sudah buat LP, kita sudah cek TKP dan sudah lakukan riksa saksi-saksi, untuk hasil pemeriksaan lebih lanjut nanti akan kita kabari," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Empat Lawang Jhon Heri mengatakan pihaknya langsung mengambil tindakan dengan cara memanggil kepala sekolah, waka kesiswaan, serta wali kelas pada sekolah yang dimaksud, untuk menggelar rapat bersama membahas viralnya video itu.

Sementara untuk korban, lanjut John Heri, dirinya sudah memanggil wali siswa, korban dan kepala sekolah.

BACA JUGA: 2 Pelaku Utama Perundungan Siswa SMP di Empat Lawang Dikeluarkan dari Sekolah

Korban akan diberikan pelayanan untuk konsultasi dengan psikolog agar bisa mengetahui sejauh mana dampak psikis yang dirasakan oleh korban.

"Menurut keterangan kepala sekolah, korban mempunyai jiwa yang kuat, namun tetap kita akan pantau kondisi psikisnya agar korban tidak mengalami trauma," tuturnya.  

Diketahui, video aksi pengeroyokan atau perudungan (bullying) terhadap salah seorang siswa SMP di Empat Lawang beredar di media sosial, Kamis, 8 Agustus 2022 lalu.

Dalam video yang berdurasi 2.08 detik itu, terdapat beberapa siswa berseragam SMP sedang menganiaya/merudung salah satu siswa lainnya.

BACA JUGA: Siswa SMP Korban Perundungan di Empat Lawang akan Didampingi Psikolog

Sementara sekitar puluhan siswa lainnya menonton peristiwa penganiayaan tersebut.

Aksi diduga perundungan terjadi pada salah seorang siswa SMP di Kecamatan Talang Padang Kabupaten Empat Lawang.

Dugaan perundungan itu terungkap setelah beredar video berdurasi 2 menit 08 detik yang mempertontonkan kekerasan terhadap salah seorang siswa.

Di dalam video yang beredar di melalui jejaring sosial itu, tampak 2 orang siswa melakukan kekerasan fisik terhadap temannya dengan cara ditendang juga ditampar.

BACA JUGA: Oknum Kades Pelaku Penganiayaan Janda Cantik Segera Diperiksa Polisi

Tak hanya itu salah seorang siswa yang diduga temannya pelaku ikut memukul siswa tersebut menggunakan kayu.

Raut wajah siswa yang dipukul nampak ketakutan, karena terus-terusan dikeroyok serta dikerubungi oleh belasan siswa lainnya.

Terdengar juga suara ancaman serta makian terhadap siswa tersebut untuk tidak melaporkan hal ini.

"Ya, kita berikan sanksi tegas bahwa 2 orang siswa ini dikeluarkan dari sekolah dan juga tidak bisa diterima di sekolahan manapun yang ada di Empat Lawang," kata Jhon Heri, Kadisdikbud Empat Lawang.

BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Belum Mampu Ungkap Kasus Pembunuhan dan Penganiayaan, Ternyata ini Penyebabnya

Namun demikian pihaknya tetap memikirkan masa depan pelaku.

Kalau pelaku mau minta surat rekomendasi untuk pindah sekolah ke daerah lain tetap dilayani, atau pelaku mau mengambil sekolah kesetaraan/paket juga bisa kita berikan surat rekomendasi.

"Mereka masih remaja, tetap kita berikan kesempatan untuk bersekolah di tempat lain, siapa tahu dengan diberikannya sanksi tegas ini mereka bisa berubah menjadi lebih baik di tempat lain," jelas John Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com