OGAN ILIR,PALPRES.COM- Pihak Polres Kabupaten Ogan Ilir hingga saat ini belum menerima laporan terkait keributan antar pendukung calon pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Kelampaian Kecamatan Rantau Alai.
"Belum ada laporan polisi terkait pihak-pihak yang dirugikan," singkat Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman, Senin 17 Oktober 2022.
Menurut Kapolres, bahwa pihaknya juga belum menerima laporan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ogan Ilir terkait kerugian yang ditimbulkan oleh kericuhan tersebut.
"Ini juga belum ada laporan dari Dinas PMD," tukasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas PMD Kabupaten Ogan Ilir, Akh Lutfi mengatakan, bahwa saat ini situasi dan kondisi di Desa Kelampaian sudah mulai kondusif.
"Kisru itu, yang namanya pertandingan dan persaingan itu hal-hal yang biasa. Proses penghitungan tetap jalan, setelah jadi keributan kemarin, dan sudah redah, hasil kesepakatan dihitung tempat aman, yakni di Kantor Camat Rantai Alai," tutur Lutfi.
Untuk penghitungan Desa ini katanya, sudah selesai, bahkan pihaknya sebagai panitia Kabupaten sudah menerima tembusan dari Kecamatan, SK bagi calon kades yang meraih suara terbanyak, dari dua calon tersebut.
"Alhamdulillah, sampai saat ini aman, tidak ada masalah. Pada awak media, Kami mohon doa, seperti apa yang disampaikan pak Bupati dan pak Kapolres agar memberikan informasi yang baik, jangan membuat informasi yang memicu salah paham," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, Pilkades di Desa Kelampaian Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir, sempat memanas. Pasalnya, di desa tersebut terjadi keributan antar pendukung calon.
Keributan tersebut berujung pada pengerusakan kotak suara dan juga penusukan terhadap pendukung calon Kades yang menang.
Menurut informasi yang diterima Palpres.com, peristiwa berdarah tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Keributan antar pendukung calon Kades nomor urut 1 dengan calon Kades nomor urut 2, atas nama Deni Iriansyah dengan Ihsan. Korban Deni Iriansyah, mengalami luka tusuk dibahu sebelah kiri.
Adapun motif kejadian, yakni, pendukung calon Kades nomor urut 2 kalah dalam penghitungan suara.
Sebagai pelampiasannya, kotak suara dihancurkan pakai parang.