Honda

Perang Rusia-Ukraina dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Politik Inggris

Perang Rusia-Ukraina dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Politik Inggris

Ilustrasi perang Rusia-Ukraina -Ilustrasi Net-

Ditulis: Lois Aprianto (Mahasiswa Prodi Politik Islam 18, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Raden Fatah Palembang)

Perdana Menteri Inggris Liz Truss telah memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal ini disebabkan karena Inggris mengalami kemunduran secara politik, terutama di bidang ekonomi.

"Berbagai faktor kemungkinan jadi penyebabnya. Salah satunya rupanya masih berkaitan dengan perang Rusia-Ukraina.  Kondisi perang Rusia -Ukraina sangat berpengaruh pada Inggris," ujar Teuku Rezasyah, Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran kepada liputan6.com, Jumat, 21 Oktober 2022.

Hal ini disebabkan lantaran Inggris adalah sekutu terbesar Amerika Serikat dalam NATO, yang menempatkan dirinya untuk senantiasa keras secara politik dan militer, serta terdepan dalam mempraktikkan sanksi ekonomi.

BACA JUGA:Polda Sumsel Klaim Catat Tren Positif, Gelar Berbagai Operasi

"Rusia sudah menargetkan beberapa instalasi militer di dalam negeri Inggris sebagai sasaran peluru kendali, jika Inggris tidak kunjung melunak," sambungnya.

Lebih lanjut, Rezasyah menjelaskan bahwa krisis telah menaikkan biaya ekonomi diseluruh wilayah Eropa, dimana Inggris yang bukan anggota Uni Eropa harus melakukan banyak penyesuaian ekonomi dan fiskal diluar skema Uni Eropa, sehingga sangat menguras kas negaranya. Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengumumkan ia mundur dari jabatannya pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Padahal, ia baru menjabat selama 45 hari . Hal ini membuat Liz Truss menjadi perdana menteri Inggris dengan masa jabatan paling singkat dalam sejarah.

Rekor itu sebelumnya dipegang George Canning yang meninggal pada 1827 ketika baru menjabat 119 hari. Perdana Menteri Inggris Liz Truss diumumkan akan mundur sebagai perdana menteri.

BACA JUGA:Ratu Dewa Instruksikan Kadisdik Perbaiki Plafon SDN 163 Palembang yang Nyaris Roboh

Ia memecahkan rekor terbaru sebagai PM Inggris dengan masa jabatan terpendek. Berdasarkan laporan BBC, Kamis, 20 Oktober 2022.

Liz Truss mundur karena gejolak di Partai Konservatif. Ketika baru dilantik, Truss sempat membuat kontroversi karena kebijakan pemangkasan pajak yang tidak populer.

Liz Truss mengumumkan rencana kemundurannya di depan kantor PM di Downing Street. Liz Truss menyorot bahwa ia menjabat di tengah masalah ekonomi dan invasi Rusia. Ia mengakui telah gagal memenuhi target kebijakannya.

"Saya maka dari itu telah bicara pada Yang Mulia Raja untuk memberitahunya bahwa saya mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif," ujar Liz Truss.

BACA JUGA:Istri Laporkan Suami ke Polrestabes Palembang, Sering Melakukan KDRT

Liz Truss baru bekerja selama 45 hari. Ia dilantik pada 6 September 2022 dan merupakan perdana menteri terakhir yang bertemu Ratu Elizabeth II.

Selanjutnya, perdana menteri akan direstui oleh Raja Charles III. Mundurnya Liz Truss sebagai pemimpin partai berkuasa otomatis membuatnya lengser sebagai perdana menteri.

Pekan depan, Partai Konservatif akan kembali mengadakan pemilihan pemimpin. Sebelumnya, Liz Truss merupakan menteri luar negeri di kabinet Boris Johnson.

Liz Truss itu menjadi PM setelah mengalahkan pemilihan pemimpin Partai Konservatif. Liz Truss mengalahkan mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak.

BACA JUGA:Terungkap! Makna Rahasia dari Tanggal Lahir, Ini Dia

Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng lantas mundur dari jabatannya akibat kebijakan yang tak populer itu. Kwarteng mundur pada 14 Oktober 2022. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: