Honda

Tombak Temuan Sungai Musi, Pelengkap Koleksi Pusaka

Tombak Temuan Sungai Musi, Pelengkap Koleksi Pusaka

Bendahara PPS Kota Palembang Feriyanto (dua dari kiri) menyerahkan hibah sejumlah benda pusaka kepada Museum Negeri Sumsel yang diterima Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal didampingi Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi-Foto: Sri Devi/palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM – Komunitas Paguyuban Palembang Pusaka Sriwijaya (PPS) kembali secara sukarela menyerahkan sejumlah benda pusaka berupa dua mata tombak kepada Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) di sela penutupan Pameran Temporer se-Sumsel, Ahad 27 November 2022.

Hibah temuan Sungai Musi tersebut jadi pelengkap koleksi pusaka museum milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel tersebut. Juru bicara yang juga Bendahara PPS Kota Palembang dr Feriyanto mengatakan, salah satu benda pusaka tersebut diyakini sudah ada sejak masa Kedatuan Sriwijaya sekitar abad ke-10 Masehi yang ditemukan di dasar Sungai Musi.

“Di kedalaman Sungai Musi sekitar 25 meter kemudian para penyelam melakukan penggalian 5 meter dari dasar Sungai Musi barulah ditemukannya barang-barang disinyalir sebagai barang-barang Sriwijaya,” jelasnya kepada Palpres.com.

Dia mengatakan, meski kondisi sudah berkarat dan beberapa bagian sudah aus termakan usia, beberapa bagian menunjukkan jika tombak tersebut berasal dari masa Kedatuan Sriwijaya.

BACA JUGA:Pameran Temporer se-Sumatera Selatan Sukses digelar

Hal tersebut ditandai dengan ukuran tombak. Karena pada umumnya tombak maupun keris zaman Sriwijaya lebih besar dengan bilah sedikit lebar seukuran sekepalan tangan manusia dan lebih tebal dari keris biasanya.

“Kami sebagai praktisi, pecinta dan pelestari pusaka ini menilai kalau pada zaman Sriwijaya itu umumnya baik tombak maupun keris ukurannya itu lebih besar dari normal keris sekarang. Satu lagi tombak yang saya hibahkan pada masa Kesultanan Palembang yang juga ditemukan pada dasar Sungai Musi,” terangnya.

Sebelumnya, pihaknya menghibahkan tombak yang digunakan para prajurit hulubalang untuk keperluan militer rakyat dan beberapa benda pusaka pada era Kabudan seperti Kudi, Pangot, Wedung atau pisau dan Wedung Besar. Semua benda ini biasanya digunakan untuk alat pertanian dan rumah tangga.

“Kami menghibahkan benda-benda ini ke museum sebagai bentuk wujud dari kepedulian kita terhadap pelestarian pusaka. Kami juga ingin berpartisipasi jika benda yang kami miliki bisa menjadi edukasi dan pelestarian budaya melalui Museum Negeri Sumsel. Dengan demikian, benda pusaka ini bisa tetap terlestarikan, bermanfaat dan berguna bagi masyarakat terutama anak muda kita,” ucapnya.

BACA JUGA:Tonjolkan Pusaka Temuan Sungai Musi, Komunitas Paguyuban PPS Raih Stand Terbaik

Pihaknya berharap, dengan adanya tombak Kedatuan Sriwijaya dan era Kesultanan Palembang Darussalam ini dapat menambah variasi koleksi senjata pusaka Museum Negeri Sumsel yang ada di Bumi Sriwijaya.

“Ini merupakan koleksi pribadi saya di rumah yang ditemukan sekitar 2 tahun yang lalu. Kali ini saya berkesempatan untuk menghibahkan tombak tersebut sehingga kelengkapan daripada koleksi pusaka museum itu lebih lengkap,” tukas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Dr H Aufa Syahrizal SP MSc mengaku bersyukur atas kepercayaan masyarakat untuk menghibahkan benda yang bernilai sejarah kepada museum.

“Apalagi ini hasil temuan Sungai dan menjadi sebuah kebanggaan bagi kita. Insyaa Allah akan kita pamerkan di ruang hibah dan menjadi bahan edukasi kepada masyarakat,” pungkas Aufa didampingi Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Negeri Sumsel dan Taman Budaya Sriwijaya H Chandra Amprayadi SH.

BACA JUGA:Pameran Temporer, Momen Perkenalkan Alutsista Udara dan Laut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com