Honda

Tonjolkan Pusaka Temuan Sungai Musi, Komunitas Paguyuban PPS Raih Stand Terbaik

Tonjolkan Pusaka Temuan Sungai Musi, Komunitas Paguyuban PPS Raih Stand Terbaik

Komunitas Paguyuban Palembang Pusaka Sriwijaya raih Juara I kategori stand terbaik dalam Pameran Bersama se-Sumatera Selatan-Foto: Alhadi Farid/palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM – Komunitas Paguyuban Palembang Pusaka Sriwijaya (PPS) meraih Juara I untuk kategori stand terbaik dalam Pameran Bersama se-Sumatera Selatan (Sumsel) yang digelar Museum Negeri Sumsel 23-29 November 2022.

“Alhamdulillah bahwasannya suatu hasil itu tidak terlepas dari suatu usaha dan sebuah usaha tidak akan mengkhianati hasil dari segala jerih payah persiapan yang kita lakukan untuk pameran bersama ini,” jelas juru bicara yang juga Bendahara PPS Kota Palembang, dr Feriyanto kepada Palpres.com.

Dia mengaku, penilaian dan perhargaan yang diberikan dapat memberikan apresiasi dan semangat untuk bisa tampil lebih baik di event-event yang akan datang sekaligus menjadi promosi bagi Paguyuban Pusaka Palembang Sriwijaya agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat Sumsel.

“Sebenarnya kita tidak terlalu mengharapkan untuk mendapat Juara I tapi tentunya kita berusaha memberikan yang terbaik dalam pameran bersama ini dengan memamerkan 50 koleksi mulai dari zaman Kerajaan Sriwijaya hingga masa Kesultanan Palembang Darussalam berupa pusaka-pusaka temuan Sungai Musi,” ungkapnya.

BACA JUGA:Pameran Temporer, Momen Perkenalkan Alutsista Udara dan Laut

Dia menambahkan, yang paling menonjol di stand mereka ada keris Sriwijaya ditemukan di kedalaman 7 meter di bawah dasar Sungai Musi berlokasi di daerah 3 Ilir yang disinyalir adalah pusat Istana Kerajaan Sriwijaya.

“Keris Sriwijaya ini menggunakan hulu berbahan batu permata rock kristal yang dibentuk persegi 8. Kemudian dibungkus dengan pendoko atau karah emas. Kemudian dengan cincin emas dan sebuah keris betok Kabudhan. Makanya kita memprediksi bahwasannya keris ini bukan punya orang biasa, namun punya raja atau keluarga raja,” terangnya.

Hal itu dilihat dari ornamen yang digunakan pada keris berupa batu permata. Kemudian pada pembungkus bagian hulunya bertatakan emas yang berukir khas ukiran Sriwijaya yang sering pihaknya temukan di Sungai Musi.

“Dari situlah kami beranggapan bahwasanya kemungkinan ini adalah punya keluarga Raja atau punya Raja. Karena memang ini sebenarnya lebih pada suatu keris yang milik pribadi ageman bukan keris untuk digunakan untuk upacara kebangsaan atau kenegaraan,” akunya.

BACA JUGA:Pameran Temporer se-Sumatera Selatan Resmi Dibuka

Terbaik II disusul Museum Daerah Kabupaten Muba Penguhulu Muhammad Soleh dan terbaik III Komunitas Jeep Pariwisata/ Jeeps Palembang serta 6 juara harapan terbaik yakni Stand Pangkalan TNI AL (Lanal) Palembang, Pangkalan TNI AU (Lanud) Sri Mulyono Herlambang (SMH), Musi Jadoel, Mapasaba Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang, Paguyuban Pawargo dan Rumah Batik17 Palembang.

Seperti diketahui, Pameran Temporer se-Sumatera Selatan dengan tema “Museum Peduli Pusaka Sejarah, Budaya dan Kearifan Lokal Bumi Sriwijaya” di Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) sukses digelar.

Pameran bersama yang melibatkan seluruh museum di Sumatera Selatan dan puluhan komunitas tersebut, resmi di tutup Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Dr H Aufa Syahrizal, Ahad 27 November 2022. 

“Alhamdulillah kegiatan positif mendapatkan antusias dan perhatian dari banyak orang mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum maupun para asosiasi dan juga peran mereka mereka yang peduli terhadap kerusakan sejarah budaya dan kearifan lokal di bumi Sriwijaya,” jelasnya.

BACA JUGA:Sumsel Resmi Miliki Motif Batik Hasil Eksplorasi Peninggalan Sejarah

Dalam sambutannya tersebut, Dr Aufa tiada henti-hentinya mengapresiasi Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H Chandra Amprayadi yang menjadikan museum semakin dikenal dan semakin dekat di hati masyarakat.

“Banyak sekali kegiatan yang telah digelar museum yang melibatkan generasi muda. Mulai dari lomba mewarnai yang melibatkan anak usia dini, Lomba Cerdas Cermat tingkat SMP, Lomba Sang Juara tingkat SMA/SMK/MA dan berbagai kegiatan lainnya untuk menarik minat masyarakat untuk mengunjungi museum,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com