Komunitas Detector Sriwijaya Hibahkan 1000 keping Koin Sriwijaya Temuan Sungai Musi
Komunitas Detector Sriwijaya, M Ari Anggara menyerahkan 1000 keping koin Sriwijaya kepada Kepala Museum Negeri Sumsel, H Chandra Amprayadi di Museum Negeri Sumsel.--Istimewa/palpres.com
PALEMBANG, PALPRES.COM - Kepercayaan masyarakat untuk menyerahkan benda bersejarah kepada Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) semakin tinggi.
Kali ini, komunitas pemburu benda pusaka secara sukarela menyerahkan hasil temuannya kepada museum milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan.
“Koin temuan sungai Musi ini disinyalir koin yang digunakan pada masa Sriwijaya. Hal tersebut didukung dengan bentuk dan tulisan yang digunakan pada koin tersebut. Saya pernah sharing dengan komunitas dari Malaysia, Singapura, China mereka menyebut koin tersebut pada masa Sriwijaya, makanya kita hibahkan ke museum,” Jelas Komunitas Detector Sriwijaya, M Ari Anggara alias Arya.
Dia mengaku, secara sukarela menyerahkan 1000 koin Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam kepada Museum Negeri Sumatera Selatan agar dapat dirawat oleh museum.
BACA JUGA:Inilah Penampakan 2 Topi Zaman Belanda, Hasil Temuan Sungai Musi
Dia berharap, penyerahan benda bersejarah yang ditemukannya di Desa Upang, Kabupaten Banyuasin di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 20 sentimeter tersebut bisa dirawat dan dijaga oleh Museum Negeri Sumatera Selatan.
“Selain sebagai bukti peninggalan sejarah, koin ini juga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait mata uang pada zaman Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam. Kami sangat yakin pihak museum bisa menjaga dan merawatnya, oleh sebab itulah kami menyerahkan hasil temuan kami ke museum,” ucapnya.
Dia menambahkan, dengan adanya penemuan koin tersebut menjadi bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya pernah menguasai maritim dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, H Chandra Amprayadi melalui Kasi Museum Negeri Sumsel, Adie Citra Sandy mengaku, bahagia atas penyerahan benda bersejarah dari para komunitas ini.
BACA JUGA:Tombak Temuan Sungai Musi, Pelengkap Koleksi Pusaka
Dia memastikan jika benda bersejarah tersebut akan dirawat dan dipajang di Pameran Hibah sehingga bisa dilihat pengunjung sebagai bahan edukasi.
“Selain dari komunitas pemburu harta karun, ada juga hibah dari masyarakat bernama Hank Burai yang menghibahkan koleksi pribadinya berupa Kepala Arca Budha dan Dewa Ganesha kepada pihak museum. Tentu saja kami ucapkan terima kasih kepada para komunitas ini. Kami berharap komunitas lain juga bisa mengikuti langkah yang dilakukan mereka,” harapnya.
Sebelumnya, Komunitas Paguyuban Palembang Pusaka Sriwijaya (PPS) kembali secara sukarela menyerahkan sejumlah benda pusaka kepada Museum Negeri Sumatera Selatan, Balaputara Dewa, disela penutupan Pameran Temporer se-Sumatera Selatan, Ahad 27 November 2022.
Hibah temuan sungai musi tersebut jadi pelengkap koleksi pusaka museum milik Pemprov Sumsel tersebut.
BACA JUGA:Tonjolkan Pusaka Temuan Sungai Musi, Komunitas Paguyuban PPS Raih Stand Terbaik
Juru bicara yang juga Bendahara PPS Kota Palembang, dr Feriyanto mengatakan, salah satu benda pusaka tersebut diyakini sudah ada sejak masa Kedatuan Sriwijaya sekitar abad ke-10 Masehi yang ditemukan pada dasar sungai Musi.
“Kedalaman sungai Musi sekitar 25 meter kemudian para penyelam melakukan penggalian 5 M dari dasar Sungai Musi barulah ditemukannya barang-barang disinyalir sebagai barang-barang Sriwijaya,” jelasnya kepada Palpre.com.
Dia mengakatan, meski kondisi sudah berkarat dan beberapa bagian sudah aus termakan usia, beberapa bagian menunjukkan jika tombak tersebut pada masa Sriwijaya.
Hal tersebut ditandai dengan ukuran tombak. Karena pada umumnya tombak maupun keris zaman Sriwjaya lebih besar dengan bilah sedikit lebar seukuran sekepalan tangan manusia dan lebih tebal dari keris biasanya.
BACA JUGA:Tombak Hulubalang, Bukti Kesetiaan Prajurit Jaga Muruah KPD
“Kami sebagai praktisi, pecinta dan pelestari pusaka ini menilai kalau pada zaman Sriwijaya itu umumnya baik tombak maupun keris ukurannya itu lebih besar dari normal keris sekarang. Satu lagi tombak yang saya hibahkan pada masa Kesultanan Palembang yang juga ditemukan pada dasar Sungai Musi,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com