Honda

Tiongkok Bikin Ratusan 'Kantor Polisi' di Negara Lain, Konon untuk Buru Pembangkang

Tiongkok Bikin Ratusan 'Kantor Polisi' di Negara Lain, Konon untuk Buru Pembangkang

Ilustrasi Polisi RRT-Net-

MADRID, PALPRES.COM – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memperketat pengawasan terhadap warganya di mancanegara.

Bahkan untuk memburu warga RRT yang membangkang, sengaja dibuat semacam kantor polisi RRT di negara lain.

Demikian laporan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Eropa.

Dalam laporannya, LSM bernama Safeguard Defenders itu menyatakan Tiongkok mengoperasikan semacam ’kantor polisi’ di luar negeri untuk membawa pulang warganya yang membangkang.

BACA JUGA:Honorer Masuk Kategori Ini Wajib Diangkat Jadi PNS Tanpa Tes

Menurut LSM itu, secara resmi, kantor itu melayani warga negara (WN) Tiongkok yang tinggal ataupun menjadi turis di negara tertentu. 

Namun, ternyata kantor itu memiliki merupakan peran lain.

Dalam laporannya, Safeguard Defenders menyebutkan bahwa Tiongkok mendirikan lebih dari 100 kantor polisi semu di berbagai negara.

Tugas kantor polisi semu itu, menurut laporan Safeguard Defenders, untuk mematai-matai, mengusik, dan merepatriasi warganya yang tinggal di luar negeri. 

BACA JUGA:7 Kategori Tenaga Honorer yang Akan Dihapus pada 2023

September lalu, LSM Safeguard Defenders yang bermarkas di Madrid, Spanyol, itu merilis temuannya tentang 54 ‘kantor polisi’ Tiongkok di mancanegara. 

Belakangan jumlah itu bertambah 48 sehingga secara keseluruhan menjadi 102. 

Safeguard Defenders menyebut sebagian besar ‘kantor polisi’ Tiongkok itu beroperasi di Eropa. 

Di Spanyol saja terdapat sembilan kantor untuk mata-mata yang menggunakan kedok pelayanan untuk warga Tiongkok tersebut. 

BACA JUGA: Gaji PPPK Sudah Dipisah, Tak Ada Alasan Lagi Pemda Tak Ajukan Formasi PPPK untuk Honorer

Temuan Safeguard Defenders itu memperkuat tuduhan, bahwa Tiongkok berupaya mengganggu, membungkam, dan membawa pulang warganya yang membangkang dan tinggal di luar negeri. 

Memang Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan kantor-kantor tersebut untuk membantu warganya yang membutuhkan pelayanan sipil, misalnya memperbarui surat izin mengemudi (SIM) atau dokumen lainnya.

Selain itu, Tiongkok berdalih kantor-kantor tersebut sebagai bentuk respons atas pandemi Covid-19. 

Namun, laporan Safeguard Defenders mengindikasikan beberapa kantor itu telah ada sebelum pandemi mendera.

BACA JUGA: Belasan Ribu Guru Lulus PG Terancam Tak Jadi PPPK 2023

Menurut Safeguard Defenders, kantor-kantor itu aktif memersuasi WN Tiongkok tertentu untuk pulang kampung. 

Contoh tentang kasus itu ditemukan Safeguard Defenders di Spanyol dan Serbia. 

Pada musim panas tahun ini, menurut temuan Safeguard Defenders, Tiongkok secara terbuka menyampaikan bujukannya itu. 

Safeguard Defenders mencatat sekitar 230 ribu WN Tiongkok yang dilabeli buronan telah dibujuk untuk pulang pada periode April-Juli 2022. 

BACA JUGA:Selamat! Honorer Masa Kerja 5 Tahun Bakal Diangkat Jadi CPNS Tanpa Tes

Sebenarnya laporan Safeguard Defenders itu bukan satu-satunya yang menguatkan tuduhan soal Tiongkok memata-matai warganya sendiri di luar negeri dan membawa mereka pulang. 

Awal November lalu The New York Times menurunkan rerportase tentang Tiongkok memanfaatkan penyelidik swasta dalam ‘penindasan transnasional’ untuk membungkam para warganya yang membangkang.  

 

Artikel sudah tayang di jpnn.com dengan judul: Konon Tiongkok Bikin Ratusan 'Kantor Polisi' di Negara Lain, Misinya Terbongkar

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com