RDPS
Honda

Mengenal Tradisi Lisan Serambe Banyuasin, Tercatat Sebagai Warisan Budaya Takbenda

Mengenal Tradisi Lisan Serambe Banyuasin, Tercatat Sebagai Warisan Budaya Takbenda

Serambe Banyuasin merupakan tradisi lisan berupa sastra tutur yang berasal dari Kabupaten Banyuasin dan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda-Istimewa-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Serambe Banyuasin merupakan tradisi lisan berupa sastra tutur yang berasal dari Kabupaten Banyuasin dan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional asal Banyuasin, Sumatera Selatan.

Oleh karena itulah, sudah sepatutnya sastra tutur ini dapat dikenalkan, dikembangkan dan dilestarikan kepada masyarakat khususnya generasi muda di Banyuasin.

Sebab, tradisi bertutur ini merupakan kebudayaan dan warisan para leluhur yang harus tetap eksis dan jangan sampai tergerus oleh zaman.

Apalagi syair serambe ini berisikan nilai-nilai agama serta nasihat sarat akan pesan kebaikan yang bertujuan membentuk pribadi dan karakter anak.

BACA JUGA:Mantap! Kini Sumsel Miliki 44 Warisan Budaya Takbenda

Sehingga kelak anak tersebut bisa menjadi anak yang dapat membanggakan orang tuanya.

Syair Serambe dipelopori oleh Almarhum Affanul Z. Kheir yang bermula dari tembang ibu-ibu zaman dahulu yang meninabobokan anaknya. 

Serambe yang diperdengarkan dan ditampilkan menyesuaikan tema yang akan dibawa oleh sang penutur.

jika dahulu serambe hanya terdengar sayup melelapkan tidur anak, dengan seiringnya zaman maka dendang serambe berkembang menjadi seni dan sastra tutur Kabupaten Banyuasin.

BACA JUGA:Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Bisa Dapat Bansos Tahun 2023, Tanpa Syarat Cukup Lakukan Ini

bahkan syair serambe ini termasuk dalam tatanan prosesi adat tradisi Timbang Kepala Kebo yakni tradisi perayaan, ritus, masyarakat Kec. Banyuasin III dan sekitarnya.

Tidak hanya itu, dahulu syair serambe hanya dendang kecil tanpa musik.

Namun sekarang mengalami kemajuan dan bisa dinikmati dengan beragam alat musik melayu, artinya Serambe Banyuasin dapat didengar dan dinikmati dengan iringan musik melayu khas serambe.

Oleh sebab itulah, karena serambe ini sudah di tetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Sumatera Selatan, sudah sepatutnya bersama-sama melestarikan sastra tutur ini agar tidak terpinggirkan akibat kemajuan zaman.

BACA JUGA:Ternyata Sastra Lisan Sudah Ada Sebelum Masa Pra Aksara

Sebab, jika dimulai dari diri kita sendiri.

Siapa lagi yang akan menjaga budaya kita ini, terkhusus kepada para penggiat dan pecinta untuk dapat mewariskannya kepada genarasi muda.

Bukan hanya serambe, sastra tutur lainnya juga patut kita jaga, rawat dan lestarikan.

Karena budaya adalah tradisi kita yang harus tetap lestari.

BACA JUGA:Budayawan Sumsel Bekali Mahasiswa Sastra Lisan Sumatera Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: