Honda

Wow, Usia Desa Pangkul di Kota Prabumulih Sudah Menginjak 374 Tahun

Wow, Usia Desa Pangkul di Kota Prabumulih Sudah Menginjak 374 Tahun

Salah Satu Ibu-Ibu Warga Desa Pangkul Kota Prabumulih Melakukan Tari Untuk Perayaan Sedekah Dusun.-andre palpres.com-

PRABUMULIH,PALPRES.COM-Tidak banyak lagi desa-desa yang ada di kota Prabumulih yang masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat budaya lokal. 

Lain halnya dengan  warga masyarakat Desa Pangkul Kecamatan Cambai kota Prabumulih.

Untuk mengenang terbentuknya desa yang sudah berumur 374 tahun, masyarakat Desa Pangkul menggelar tradisi Sedekah Dusun

Dihari jadi desanya ini, segenap masyarakat Pangkul mengucap syukur, bersuka ria dan melangsungkan upacara adat “Sedekah Dusun” yang dipusatkan di Balai Adat desa setempat.

BACA JUGA:Desa Muara Lawai Lestarikan Tradisi Sedekah Dusun dan Melemang

Sedekah Dusun Desa Pangkul diihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Nelson Firdaus, Kasi Intel Kejari Prabumulih, Polres Prabumulih, Koramil dan beberapa Pejabat Pemkot Prabumulih juga Anggota DPRD Prabumulih, Camat, Lurah dan tentu Kepala Desa (Kades) Pangkul serta perangkat tamu undangan. 

Pada acara upacara tradisi Sedekah Dusun  tersebut diawali dengan masyarakat diwajibkan membuat dodol atau disebut juga Juadah (olahan tepung ketan yang di campur santan kelapa dan gula merah yang dimasak sedemikian,red) yang nantinya akan disuguhkan kepada tamu undangan yang hadir. 

Selain itu, masyarakat Desa Pangkul mengunjungi atau ziarah ke makam (Puyang Pangkul) dan melakukan doa bersama.

Kepala Desa Pangkul, Jakaria Yadi SH mengatakan, sedekah dusun merupakan wujud pelestarian dan pengembangan adat budaya leluhur yang selama ini dijalankan warga desa secara turun menurun.

BACA JUGA:Dukung Pelestarian Budaya Sedekah Tengkat, Ini Pesan Sekda Empat Lawang

"Dulunya Desa Pangkul semula bernama Desa Pangkul Liwa yang saat itu agama Islam belum masuk ke daerah teraebut. 

Setelah itu masyarakat desa pindah ke tempat yang baru dan oleh masyarakat dinamakan Talang Sungai Bungen, sehingga menetaplah masyarakat saatvini menjadi Desa Pangkul," ujar Jaka saat menceritakan asal usul Desa Pangkul, Kamis 29 Desember 2022.

Kades Jakaria Yadi SH menambahkan, tradisi sedekah dusun dengan menggelar doa bersama dan membaca surat yasin dan rangkaian lainnya bisa membuat masyarakat Desa Pangkul bersatu dan kompak. Sehingga Desa Pangkul bisa menjadi lebih baik lagi dan pembangunan yang merata untuk masyarakat.

"Alhamdulilah dengan diadakannya perayaan yang sederhana ini, pangkul tak akan pernah lupa dengan adat istiadat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: