Honda

Menikmati Indahnya Sunset di Pantai Bongen Sekayu

Menikmati Indahnya Sunset di Pantai Bongen Sekayu

BACA JUGA:Catat! 7 Wisata Andalan Musi Banyuasin Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Karena melihat  keadaan tersebut, biasanya masyarakat tidak menyiakan untuk berekreasi dengan mandi di sungai Musi yang penuh dengan pasir atau bongen.

Bahkan banyak kalangan yang melakukan mandi bongen mulai dari anak-anak, orang tua, remaja, sesekali ada juga wisatawan yang berkesempatan untuk ikut merasakan mandi bongen ini.

Kebudayaan mandi bongen ini juga tidak hanya dilakukan masyarakat golongan tertentu saja, akan tetapi semua lapisan atau golongan masyarakat berpartisipasi untuk ikut memeriahkan tradisi mandi bongen tersebut.

Budaya Mandi bongen salah satu tradisi yang banyak menimbulkan opini-opini berkaitan dengan tradisi mitos, alam, serta sejarahnya yang sangat kompleks sekali.

BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 5 Tempat Wisata Murah di Sekayu Paling Hits dan Instagramable

Mandi bongen di kalangan masyarakat Sekayu, Musi Banyuasin tidak hanya sekadar menjadi tradisi saja tetapi banyak sekali nilai-nilai budaya yang bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Misalnya mempererat Tali Persaudaraan sesama masyarkat, sebab disini akan banyak masyarkat Muba yang berkumpul untuk menghabiskan waktu bersama. Dengan begitu, hubungan persaudaraan pun semakin erat.

Dengan adanya persatuan di antara masyarakat maka setiap lapisan masyarakat akan berusaha untuk menjaga tali persabahatan yang sudah terjalin selama ini.

Masyarakat Musi Banyuasin melalui tradisi mandi bongen ini berusaha menunjukkan kepada kita bagaimana sebuah persahabatan, persatuan dan kesatuan itu tetap ada walaupun dari kalangan yang berbeda sesuai dengan motto Musi Banyuasin Serasan Sekate.

BACA JUGA:Mengenal Lagu Daerah Musi Banyuasin ‘Serasan Sekate’

Serasan Sekate artinya seiya sekata yang menggambarkan bahwa masyarakat Musi Banyuasin selalu mengutamakan kerukunan dan tetap memegang teguh azas musyawarah untuk mufakat yang dijiwai semangat gotong royong.

Hal ini sangat jarang berbanding terbalik dengan keadaan masyarakat perkotaan yang hidup dengan sendiri-sendiri dan jarang mengenal orang-orang sekitarnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: