Honda

Cerita di Balik Bangunan ‘Lunjuk’ di Desa Pagardin dan Karang Cahaya, Konon Simpan Ribuan Cerita Mistis

Cerita di Balik Bangunan ‘Lunjuk’ di Desa Pagardin dan Karang Cahaya, Konon Simpan Ribuan Cerita Mistis

LUNJUK atau rumah kecil yang ada di Desa Pagardin dan Karang Cahaya, Kecamatan Kikim Selatan, Kamis 19 Januari 2023.-Bernat Albar-Palpres.com

LAHAT, PALPRES.COM- Kabupaten Lahat sebuah kabupaten dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih dikeramatkan oleh masyarakat setempat karena memiliki khasiat tersendiri bagi masyarakat setempat yang berasal dari daerah itu sendiri.

Salah satunya, di Desa Karang Cahaya dan Pagardin, di desa tersebut terdapat peninggalan zaman dahulu berupa rumah kecil yang konon menyimpan ribuan cerita mistis. 

Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama ‘Lunjuk’ yang berukuran kurang lebih satu meter persegi, bertiang satu dan tinggi kurang lebih dua meter dan mempunyai satu pintu.

dinding dan tiangnya hanya terbuat dari kayu, namun sejak zaman dulu hingga sekarang tidak mengalami patah atau rusak, padahal tidak ada paku yang menempel di bangunan indah itu untuk kayu-kayu itu saling menempel satu sama lain.

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Air Terjun Terpopuler di Lahat, Ada Bidadari Hingga Maung

Menurut Arsyad keturunan asli dari puyang Desa pagardin yaitu singe ratu bekurung mengatakan, asal muasal dari Lunjuk itu sendiri adalah sejarah seorang pengembara, yang bernama Singe Ratu Bekurung yang kemudian menikahi sodara sepupu dari raja Majapahit yaitu Putri Kenantan Buih.

"Puyang Singe Ratu Bekurung ini sebenarnya memiliki saudara sepupu perempuan, mereka berpisah saat berkelana, dimana sepupu perempuannya ke Desa Cecar dan Puyang ke Pagardin," terangnya, Kamis 19 Januari 2023.

Walaupun mereka berjauhan, lanjut dirinya, mereka tetap kompak, lalu mendirikan bangunan yang kerap di sebut Lunjuk ini di desa yang mereka tinggali masing-masing.

"Saudara sepupunya mendirikan Lunjuk di pangkal masuk Desa Cecar yang kini sudah roboh, sedangkan Singe Ratu Bekurung membangun di Pagardin yang sampai saat ini masih di jaga dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar.

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Lahat Miliki Alat Warning Receiver System, Apa Ya Fungsinya

Lunjuk ini sendiri sering di sebut oleh masyarakat Pagardin sebagai museum peninggalan nenek moyang," pungkas Arsyad.

Mengapa demikian? Ya karna di dalam Lunjuk tersebut ada peninggalan Puyang Singe Ratu Bekurung yang berupa keris santan (keris tikam tinjak) dan guruh kemarau.

Kris santan/keris tikam tinjak merupakan peninggalan yang konon katanya memiliki keajaiban yang apabila kita menikam tinjak seorang musuh dengan keris ini maka seminggu setelah itu musuh tersebut akan meninggal dunia.

Sedangkan guruh kemarau merupakan peninggalan yang konon katanya memiliki kekuatan yang apabila ada musuh maka guruh kemarau/kayu yang memiliki lubang panjang yang tak dalam tersebut akan berbunyi seakan mengisyaratkan bahwa musuh akan menyerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com