Honda

Kemenkominfo Mendorong Literasi Digital Masuk Dalam Sistem Kurikulum Pendidikan

Kemenkominfo Mendorong Literasi Digital Masuk Dalam Sistem Kurikulum Pendidikan

Kasi Kurikulum Disdikbud Ogan Ilir, Prayoga Putra Utama (kanan atas) berbicara sebagai narasumber pada Webinar Literasi Digital 2023 dengan tema Mengenal Literasi Digital Sejak Dini.--kemenkominfo ri

OGAN ILIR – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) terus berupaya mendorong literasi digital masuk dalam sistem kurikulum pendidikan.

Literasi digital perlu kita dukung sebagai tatacara pembelajaran, yang masuk dalam sistem kurikulum, atau setidaknya terhubung dengan sistem belajar mengajar.

Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Ogan Ilir Drh Prayoga Putra Utama sebagai narasumber Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2023, Kamis, 9 Maret 2023.

“Untuk merealisasikan cita-cita ini perlu melibatkan kelompok-kelompok kreatif dan organisasi masyarakat (ormas) berakar pendidikan yang bisa menyalurkan ide, memperbanyak keahlian dan memilih gerakan masif untuk cerdas dalam bersosial media,” sambung Prayoga yang mewakili Kepala Disdikbud Ogan Ilir, Sayadi SSos.

BACA JUGA:Kemenkominfo Ingin Mengenalkan Literasi Digital yang Aman Sejak Dini di Ogan Ilir

Prayoga menambahkan, proses pendidikan literasi digital sejatinya diawali sejak usia dini, dengan mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi.

Kemudian mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sekolah sebagai model komunikasi dan interaksi yang saling terhubung.

“Atau juga mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik dalam satu kesatuan,” ulas Prayoga.

 Lebih lanjut ia mencontohkan praktik literasi digital di lingkungan sekolah. Antara lain memaksimalkan penggunaan media sosial untuk berkomunikasi dengan guru atau teman dan penggunaan e-mail untuk mengirim tugas.

 BACA JUGA:Kasus Cyberbullying Semakin Marak di Tanah Air, Ini Upaya Kemenkominfo RI

Memaksimalkan penggunaan handphone (Hp) untuk membuat penugasan sekolah, penggunaan aplikasi meeting online atau website untuk menjalani pembelajaran secara online.

Penggunaan internet untuk mencari sumber belajar terpercaya, melakukan pencarian informasi tentang pelajaran menggunakan browser.

Memaksimalkan penggunaan laptop dan jaringan internet untuk menyelesaikan tugas dari sekolah, penggunaan aplikasi edit foto atau edit video untuk membuat tugas.

Contoh lainnya, mengikuti kelas online menggunakan aplikasi meeting online, penggunaan papan tulis interaktif di sekolah dan mengizinkan siswa menggunakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: