Honda

Tanahnya Dijual Orang, Pasutri dan Anaknya yang Lumpuh Lakukan Ini

Tanahnya Dijual Orang, Pasutri dan Anaknya yang Lumpuh Lakukan Ini

Pasutri Syarifuddin dan Amrinah, saat datang ke Komisi I DPRD Ogan Ilir bersama anak gadisnya yang lumpuh.-Wijdan-palpres.com

INDRALAYA, PALPRES.COM - Tanahnya seluas lebih kurang 1,4 hektar dijual oleh orang yang tidak bertanggung jawab, pasangan suami istri berdama anak wanitanya yang lumpuh mendatangi Komisi I DPRD Kabupaten Ogan Ilir.

Pasangan suami istri bernama Syarifuddin 50 tahun dan Amrinah 54 tahun ini, datang bersama anaknya, didampingi Kepala Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir Erik Arsillah.

Sekitar pukul 12.00 WIB, mereka diterima langsung Seketaris Komisi I DPRD, Rahmadi Djafar dan anggota Rizal Mustofa diruang Komisi.

Pasutri ini datang dengan membawa map yang berisikan dokumen-dokumen tanahnya, yang masih akta notaris. 

BACA JUGA:Hati-hati! Wilkum Polsek Indralaya Marak Aksi Pembegalan

"1,4 lahan kami, awalnya tanah kami ini beli dari dia (oknum yang menjual red), beberapa tahun kemudian dia datang nawari tanah kami, mau dijual tidak, jual kata kami, ya sudah tunggulah katanya, kami urus," tutur Amrinah.

Ditunggu-tunggu lima tahun lamanya, ternyata tanahnya tersebut sudah beralih tangan ke Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang saat ini dibuat taman di Desa Burai.

"Sempat kami tanya beberapa kali, tunggulah katanya, ditunggu-tunggu sampai 5 tahun ini, dan ternyata sudah selesai semua dijual pada Pemda, hasil penjualan tanah itu tidak sampai ke kami," terangnya.

Menurutnya, hasil penjualan tanah tersebut sudah punya niat untuk membawa mertua ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah Umroh.

BACA JUGA:Sopir Angkutan Batu Bara Alami Teror, Ini Tindakan Polres Muara Enim

"Mertua saya, rencananya nak kami ajak umroh kalau uang itu cair, sampai mati mertua saya, uang itu tidak cair-cair," imbuhnya sembari meneteskan air mata.

Bahkan lanjutnya, saat ini pihaknya sedang membutuhkan uang untuk mengobati anaknya yang lumpuh dan berjalan dengan mengandalkan kursi roda saat ini.

"Orang itu tau anak kami sakit, tapi tidak peduli, untuk mengobati anak kami ini butuh uang.

Sedangkan suami saya pensiunan buru dan tidak bekerja lagi, kalau bapaknya kerja ya tidak masalah kami," lirihnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com