Lady Nayoan Sebut Komunikasi dengan Rendy Kjaernett Hanya Sebatas Persoalan Anak

JAKARTA, PALPRES.COM- Pesinetron Lady Nayoan mengakui keputusannya untuk bercerai dengan suaminya, Rendy Kjaernett saat emosinya tidak stabil, kini pihak keluarga masih berusaha untuk mendamaikan pasangan tersebut. 

Kasus perceraian Lady Nayoan dan Rendy Kjaernett sampai saat ini masih bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Bekasi, dengan agenda mediasi, dan Lady pun masih berpegang teguh pada pendiriannya untuk bercerai dengan suaminya.

Dan hingga saat ini juga pihak keluarga masih berupaya mendamaikan Lady Nayoan dan Rendy Kjaernett, tapi Lady masih menutup akses Rendy untuk membicarakan masalah pribadi.

Lady menuturkan bahwa komunikasi dengan Rendy Kjaernett hanya sebatas persoalan anak, karena dia sadar bahwa ketiga anaknya tetap butuh sosok ayah.

BACA JUGA:Jaraknya 136 KM dari Kota Baru, Bisa Ikuti Ritual Jodoh, Bikin Hubungan Asmara Jadi Langgeng

"Keluarga juga berusaha mempertemukan karena memang aku menjaga jarak komunikasi sama Rendy, WhatsApp hanya perihal anak-anak, apalagi kan anak-anak masuk sekolah, dan Rendy tahu dari awal bahwa kalau soal anak pasti aku jawab, tapi kalau soal yang lain belum aku kasih ruang," kata Lady Nayoan dikutip dari acara Pagi-Pagi Ambyar, Rabu, 26 Juli 2023.

Dikatakan Lady, dia masih butuh waktu untuk membicarakan masalah pribadinya bersama Rendy, dia masih menanti petunjuk Tuhan terkait penyelesaian konflik rumah tangganya.

"Namanya manusia yang punya kesalahan bukan cuma Rendy, jadi memang ada juga saran dari keluarga untuk dikasih ruang, aku masih mau berdoa dulu, karena aku enggak mau ada campur tangan siapa pun selain Tuhan," tegasnya.

Sebelumnya Lady Nayoan juga mengatakan, bahwa keputusan untuk menggugat cerai Rendy Kjaernett diambil dalam keadaan emosi.

BACA JUGA:Perhatian pada Kesehatan para Lansia, Ini yang Dilakukan Rumah Zakat

"Itu dia hal-hal yang sebelumnya enggak terpikir bahwa akan seperti ini, akan ada mediasi, akan ada itu jujur di luar pengetahuan aku. Memang sejujurnya saat itu dalam mengambil keputusan ini kondisinya memang marah ya," pungkasnya. (frs)

Sumber: