Honda

Kisah Abu Lubabah, Sahabat Nabi yang Berkhianat dan Menghukum Diri

Kisah Abu Lubabah, Sahabat Nabi yang Berkhianat dan Menghukum Diri

Kisah Abu Lubabah, Sahabat Nabi yang Berkhianat dan Menghukum Diri--sumber: Iansano

PALEMBANG, PALPRES.COM — Telah kita ketahui bahwa ada beberapa kisah orang yang berkhianat pada zaman nabi, seperti di dalam kisah Abu Lubabah berikut.

Seperti yang dijelaskan dalam “al-Ishabah fii Tamyiiz as-Shahabah” karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, Abu Lubabah adalah nuquba atau salah satu pemimpin dari Anshar sekaligus seorang ksatria perang.

Beliau hidup pada masa Nabi Muhammad SAW hingga masa Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Abu Lubabah termasuk pemeluk Islam pertama, ketika beberapa orang Anshar berjumpa dengan Mush’ab bin Umair di Madinah.

BACA JUGA:SAH! PTKIS di Sumbagsel Mulai Terapkan Kurikulum Kampus Merdeka, Apa Itu MBKM?

Abu Lubabah pun menjadi salah satu Anshar yang terlibat dalam Baiat Aqabah II.

Saat pertempuran Badar berlangsung, Rasulullah SAW menugaskan Abu Lubabah sebagai perwakilan untuk menjaga keselamatan penduduk Madinah, memelihara keamanan, serta merawat perkebunan dan wilayah perbatasan.

Abu Lubabah patuh pada perintah Nabi Muhammad SAW dan turut serta dalam persiapan yang diperlukan untuk pasukan perang.

Perannya meliputi persiapan senjata bagi umat Islam.

BACA JUGA:4 Jurusan Kuliah Kampusnya Youtuber Indonesia, Ada di Kampus TOP QS WUR 2024, Minat

Dalam hal tersebut, Abu Lubabah dikenal sebagai seorang mukmin yang jujur dan tulus demi Rasulullah SAW dan Allah SWT.

Kisah Abu Lubabah berlanjut ketika ia berkesempatan bergabung dengan Rasulullah menyerbu pasukan Yahudi Bani Quraizha di benteng mereka.

Rasulullah dan kaum muslimin berhasil mengelilingi benteng Bani Quraizha selama 25 malam yang membuat Bani Quraizha mengalami kesulitan dan rasa takut karena mereka terjebak dalam pengepungan.

Lalu, mereka mengirim pesan kepada Nabi Muhammad untuk memohon agar Abu Lubabah bisa datang menemui mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: