Honda

Pasar Unik di Temanggung, Dilarang Pakai Rupiah, Belanja Mesti Gunakan Koin Khusus

Pasar Unik di Temanggung, Dilarang Pakai Rupiah, Belanja Mesti Gunakan Koin Khusus

Pasar unik di Temanggung, dilarang pakai rupiah, belanja mesti gunakan koin khusus.-YouTube/@Heny Soe Story-

PALEMBANG, PALPRES.COM – Kalau kamu berkunjung ke Kabupaten Temanggung, jangan lewatkan untuk menyambangi pasar unik di sana.

Pasar unik itu berada di bawah rimbunnya hutan bambu. 

Rupiah tidak berlaku di sana. 

Alat tukar menggunakan “uang keping bambu".

BACA JUGA:Ekstrim, Berbahaya dan Aneh, Inilah 4 Pasar Unik di Dunia, Nomor 1 Disukai Laki-Laki, Indonesia Termasuk?

Selain alat tukarnya yang berbeda, pedagang di pasar itu juga diwajibkan untuk menjual produk kuliner khas daerah, serta ragam produk suvenir dengan bahan utama bambu.

Dikatakan unik, pasar ini hanya buka dua hari dalam sebulan. 

Pasar tersebut berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi.

Buka mulai dari pukul 06.00 sampai dengan 12.00 WIB setiap bulannya.

BACA JUGA:Pasar Unik di Sumatera Barat Berbelanja Bermodalkan Meraba Tangan dan Tanpa Suara, Sudah Ada dari Zaman Dahulu

Penasaran, apa nama pasar unik di Temanggung, Jawa Tengah tersebut?

Dilansir dari jatengprov.go.id, pasar unik tersebut bernama Pasar Papringan Ngadiprono atau Pasar Papringan.

Pasar Papringan merupakan pasar tradisional yang berada di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Konon, pasar unik ini digagas oleh seorang lelaki bernama Singgih Susilo Kartono.

BACA JUGA:Pasar Unik di Palembang: Miliki Nama Seram dan Berada di Tengah Kuburan, Bagaimana dengan Pengunjungnya?

Singgih menggagas pasar ini tepat di bawah rerimbunan rumpun bambu.

Maksudnya agar pasar unik ini menjadi sangat asri, alami dan sejuk.

Pasar ini awal mulanya terletak di Kandangan, namun sekarang sudah berpindah tempat di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu.

Uniknya lagi, setiap transaksi jual beli di pasar ini dilarang menggunakan uang rupiah.

BACA JUGA:Pasar Unik di Sumatera Barat Berbelanja Bermodalkan Meraba Tangan dan Tanpa Suara, Sudah Ada dari Zaman Dahulu

Melainkan harus ditukar dulu dengan alat tukar "uang koin bambu".

Pengunjung harus menukar uang kelipatan Rp2.000, Rp20.000 atau Rp50.000 di tempat penukaran uang. 

Daftar harga untuk membeli makanan yang disediakan tertera di tempat tersebut dengan jelas.

Seperti makanan berat seharga 2-6 piring. 

BACA JUGA:Duit Rupiah Gak Laku, Pasar Unik di Kepulauan Riau Gunakan Uang Jenis ini Untuk Bertransaksi

Dua piring itu setara Rp4.000.

Pasar Papringan merupakan pasar tradisional yang unik. 

Pasar jenis ini sepertinya hanya ada satu di Indonesia.

Berbeda dengan pasar lainnya, Pasar Papringan ini digelar di bawah rindangnya rumpun bambu yang menambah kesan asri dan alami.

BACA JUGA:Intip Keunikan Pasar Kawan Lama, Pasar Terunik di Sumatera Utara, Bukan di Medan, Tapi?

Selain itu, udara di sini menjadi sejuk dan yang pasti para pengunjung akan betah untuk berlama-lama di sini.

Pengunjung yang ingin berkunjung ke sini harus melihat info atau melihat kalender. 

Sebab, pasar ini buka hanya setiap Minggu Wage dan Minggu Pon. Artinya, dalam 35 hari, Pasar Papringan hanya buka dua kali.

Kendati hanya dibuka 2 hari per bulan, pasar unik ini selalu ramai oleh pengunjung.

Bahkan pengunjung yang datang ada dari luar daerah Temanggung.

Hal itu karena Pasar Papringan ini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.

Para penjual makanan di sini semakin mengajak pengunjung ke masa lalu. 

Mereka mengenakan baju lurik dan ada alunan gamelan yang membuat suasana tambah adem.

Di Pasar Papringan, bukan cuma makanan yang dijual di sini, tetapi juga beraneka ragam kerajinan bamboo, hasil pertanian para penduduk desa, dan minuman pokoknya lengkap deh. 

Demikian ulasan mengenai pasar unik di Temanggung, dilarang pakai rupiah, belanja mesti gunakan koin khusus. * 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: