2 Provinsi Khusus Orang Muslim di Negara Mongolia, Perlu Kamu Ketahui!

PALPRES.COM- Mongolia adalah sebuah negara yang mendiami kawasan Asia Tengah.

Secara geografis Mongolia berbatasan langsung dengan Rusia di sebelah utara serta Cina di sebelah selatan barat dan timur.

Wilayah Mongolia sebagian besar terdiri dari tanah tandus berupa padang rumput atau stepa.

Pada bagian tengah hingga Selatan negara ini terbentang Gurun Gobi yang merupakan gurun terluas keempat di dunia.

Penduduk Mongolia diperkirakan mencapai kurang lebih 3,3 juta jiwa mayoritas dari mereka semua menganut kepercayaan Buddha dan ateis.

Meskipun demikian masih ada sebagian kecil penduduk Mongolia yang memeluk agama Islam pada sensus penduduk tahun 2020.

BACA JUGA:Sejarah Orang Jawa Pindah ke Negara Suriname, 15 Persen Penduduk Keturunan Jawa

BACA JUGA:Disebut Neraka di Bumi, Ini 6 Fakta Menarik Negara Kamboja

Penduduk muslim di Mongolia mencapai kurang lebih 100.000 jiwa sebagian besar Mereka semua berasal dari etnis Kazak yang tinggal di provinsi Kof dan provinsi Bayan Ugi.

Dua Provinsi yang terletak di bagian barat Mongolia menurut sejarah etnis muslim Kazak mulai mengenal Islam sejak abad ke-8 tepat Ketika bangsa Arab tiba di wilayah Asia Tengah.

Terlebih lagi setelah masuknya cucu penguasa gengeskang yaitu berkekang menjadi seorang mualaf.

Ia semakin memperluas kejayaan Islam di Asia Tengah yang disebut sebagai The Golden Heart di Mongolia sendiri.

Diperkirakan etnis muslim Kazak mulai datang dan menetap sekitar abad ke-19 tepatnya sejak adanya tekanan komunis yang masuk ke wilayah Kazakhstan sehingga beberapa kelompok orang Kazak memutuskan untuk bermigrasi ke kawasan pegunungan altai hingga provinsi koff dan provinsi bayan ugi di wilayah barat Mongolia.

BACA JUGA:Bukan Indonesia, tapi Negara Ini yang Dijuluki Lumbung Padi di Asia Tenggara

BACA JUGA:Bikin Betah! Inilah 5 Kota Terindah di Indonesia, Satu Diantaranya Tempat Berdagang Negara Filipina

Meskipun demikian etnis Kazak sempat mengalami gelombang besar repatriasi atau gerakan pulang kembali ke tanah leluhur dan tepat setelah runtuhnya penguasa Uni Soviet yang berkuasa di Mongolia.

Islam pun mulai kembali aktif dan bebas dipraktikkan oleh para penduduk apalagi semenjak Mongolia berubah menjadi negara demokratis pada tahun 1990.

Terletak di wilayah barat Mongolia provinsi Bayan ulgi diapit secara langsung oleh Rusia di sebelah utara dan Cina di sebelah Selatan.

Di provinsi ini etnis muslim Kazak diperkirakan sudah ada sejak tahun 1939 etnis Kazak merupakan keturunan suku Mongol dan beberapa suku di kawasan Asia Tengah.

Etnis ini telah mengalami berbagai macam asimilasi dan percampuran ras sehingga mempengaruhi ciri-ciri fisik mereka umumnya masyarakat etnis Kazak yang berada di Mongolia berkulit kuning bentuk mata yang cenderung sipit dengan bola mata berwarna coklat serta rambut hitam seperti orang Asia pada umumnya.

BACA JUGA:Negara Paling Misterius di Dunia, Tapi Pemerintahnya Menjamin Rakyatnya Bahagia, Indonesia Minggir Dulu!

BACA JUGA:Dulu Menjadi Negara Ateis, Kini Sebagai Negara Muslim Terbanyak di Eropa, Bisa Tebak?

Disebut sebagai kantong muslim di Mongolia Bayan ulgi adalah provinsi yang sangat sederhana modernitas serta pembangunan mulai menyentuh wilayah ini sejak tahun 1991.

Tepat setelah runtuhnya rezim Uni Soviet di kota Bayan ulgi Kota yang terletak di tengah pegunungan alte ini akan menyajikan pemandangan dataran putih dengan aktivitas penduduk yang tidak sepadat ibukota di Ulan bator.

Salah satu ciri khas etnis muslim Kazak yang mendiami kota Bayan ulgi ini adalah mereka selalu memperingati festival naurish dengan membuat pesta besar di tengah kota setiap tahunnya festival nauris akan dimeriahkan dengan berbagai macam pertunjukan kostum tradisional hingga atraksi yang tersaji untuk memeriahkan perayaan besar tersebut.

Festival naurish akan diselenggarakan setiap tanggal 21 sampai 22 Maret bahkan pemerintah Mongolia menjadikan perayaan ini sebagai hari libur nasional di Mongolia.

Demikian Informasi mengenai provinsi yang mayoritasnya penduduk muslim di Mongolia.

Sumber: