Honda

Bos Google Kasih Peringatan Buat Semua Pengguna HP Android, Ini Isinya!

Bos Google Kasih Peringatan Buat Semua Pengguna HP Android, Ini Isinya!

CEO Google Sundar Pichai--wikipedia

PALEMBANG.PALPRES.COM – Semua para pengguna smartphone Android mendapatkan peringatan dari CEO Google, Sundar Pichai terkait untuk tidak melakukan sideloading di perangkat mereka.

Untuk diketahui, Slideloading adalah cara di mana pengguna HP Android bisa melakukan instal aplikasi dari website atau sumber lainnya.

Terkait sideloading ini sudah menjadi pembahasan lama yang menjadi kontroversi.

Dari pembahasan ini, terdapat dua kubu yang terpecah.

BACA JUGA:HP Xiaomi Redmi K70 dan K70 Pro, Spek Tinggi Harga Bersahabat

BACA JUGA:Gak Perlu ke Tukang Servis, Ini Cara Mengatasi Layar HP Bergaris dan Berbayang

Disatu sisi banyak yang menyatakan sideloading bisa memberikan semacam kebebasan dan fleksibilitas bagi pengguna smartphone untuk bebas mengakses aplikasi buatan pengembang yang tak tersedia secara resmi.

Sementara di sisi lain, ada penilaian sideloading berisiko mendatangkan bahaya.

Pasalnya, aplikasi yang tersedia di toko aplikasi resmi sudah melalui proses penyaringan, sehingga lebih aman dibandingkan yang bukan dari toko aplikasi resmi.

Yang menarik adalah, Google selaku pencipta Android sebenarnya turut mengakui adanya bahaya dari sideloading.

BACA JUGA:Tanda Tanda Bakal Hadir di Indonesia, Inikah HP Xiaomi Pertama dengan HyperOS?

BACA JUGA:HP Samsung Galaxy S24, Bukan Lagi Smartphone tapi AI Phone?

Dalam kesaksiannya, Pichai memberikan peringatan ke semua pengguna HP Android jika aplikasi sideloading akan memiliki risiko yang tinggi karena rentan terinfeksi serangan malware.

Peringatan ini diberikan sejalan dengan alasan Apple tak mau memberikan izin sideloading.

Dimana pihak Apple menjadikan pernyataan Google sebagai 'senjata', dan menyatakan jika Google saja tahu seberapa besar potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi sideloading.

Perdebatan mengenai sideloading bertumpu pada satu hal.

BACA JUGA:HP 5G Samsung Galaxy M14 Turun Harga, Murah dan Terjangkau

BACA JUGA:Takut Pasanganmu Selingkuh, Ini 7 Cara Menyadap HP dari Jarak Jauh Tanpa Diketahui

Yakni bagaimana menciptakan keseimbangan antara kebebasan pengguna dan juga terkait keamanan pengguna.

Meski disatu sisi sideloading berisiko mendatangkan virus bahaya, tapi mekanisme itu dianggap memberikan sebuah kebebasan akses bagi pengguna ke semua aplikasi.

Selain itu juga, sideloading mengizinkan pengguna untuk mengakses aplikasi beta yang belum resmi.

Selain itu ada tambahan poin lagi, sideloading juga turut mendukung para developer aplikasi independen dimana mereka ini yang tak mau terikat pada sistem aplikasi resmi di Google Play Store ataupun Apple App Store.

BACA JUGA:Ingin Punya HP Murah Rp1 Jutaan dengan Kamera Bagus, Ini 5 Rekomendasi Buat Kamu!

BACA JUGA:HP Tahan Banting dengan Baterai Jumbo 22.000 mAh, Wajib Dimiliki Buat Kamu yang Hobi Berpetualang

iPhone tidak bisa sideloading

Sekadar informasi, bagi kamu yang memiliki ponsel iPhone, maka sideloading tidak bisa dilakukan di iPhone.

Perusahaan Apple sejak dulu sudah melarang keras mekanisme tersebut.

Hal ini lah yang juga menjadi pemicu salah satu perbedaan kunci antara sistem operasi iOS milik Apple dan Android milik Google.

BACA JUGA:6 HP Murah dengan NFC Harga Mulai Rp1 jutaan, Buruan Beli!

BACA JUGA:HP Kamu Retak LCD, Mau Ganti Atau Beli HP Baru, Pertimbangkan Ini?

Sistem operasi iOS milik Apple benar-benar eksklusif.

Semua aplikasi yang diinstal ke iPhone dan iPad harus melalui toko aplikasi Apple App Store.

Namun demikian, Undang-Undang Pasar Digital (DMA) yang ditetapkan oleh Uni Eropa akan berusaha memaksa Apple mengakomodir mekanisme sideloading pada perangkatnya.

DMA juga menilai sideloading penting agar tak terjadi praktik monopoli pada pasar.

BACA JUGA:File Sampah Bikin HP Jadi Lemot, Ini Cara Gampang Membersihkannya

BACA JUGA:HP Kamu Mendadak Mati, Ini Penyebab dan Solusinya

Sejauh ini pihak Apple masih menentang ketetapan tersebut.

Mereka berdalih untuk menjaga keamanan pengguna iPhone.

Bahkan, pihak Apple hendak menggugat Eropa karena menilai layanan App Store tak masuk dalam kategori 'gatekeeper' yang harus wajib mematuhi DMA.

Terlepas dari itu, pihak Apple juga perlu bersiap diri jika kalah dan pada akhirnya harus tunduk pada aturan DMA.

BACA JUGA:7 HP Entry-Level Terbaik di 2023, Punya Kamu Ada Gak?

BACA JUGA:3 Produk Terbaru Xiaomi di Indonesia Bukan HP, Ternyata ini!

Sehingga, Apple mau tak mau jadi makin mirip Android di masa depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: