Honda

10 Obat Herbal Untuk Mengatasi Nyeri Rematik, Bahannya Ada di Dapur

10 Obat Herbal Untuk Mengatasi Nyeri Rematik, Bahannya Ada di Dapur

Inilah 10 obat herbal untuk mengatasi nyeri rematik, bahannya ada di dapur.--

PALEMBANG, PALPRES.COM – Ketika usia menginjak 40-an, sebagian orang akan mengalami nyeri sendi. 

Nyeri itu terasa di bagian pergelangan tangan, jari tangan, lutut, dan pergelangan kaki. 

Nyeri inilah yang disebut penyakit rematik.

Penyakit ini bisa diobati men/ggunakan obat herbal. 

BACA JUGA:6 Tablet Terbaik untuk Mahasiswa Desain Grafis yang Wajib kamu Punya, Banyak Fitur Unggulan

BACA JUGA:Vivo V30 Pro Siap Meluncur 28 Februari 2024, Berapa Harga Resmi di Indonesia? Simak di Sini!

Meski demikian, penderita gastritis kadang mengalami keluhan berupa nyeri lambung, terutama ramuan yang mengandung jahe. 

Jahe biasanya memang digunakan sebagai salah satu obat herbal rematik sebab sifat anti-inflamasinya dapat mensintesis prostaglandin, hormon yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. 

Tidak hanya jahe, masih banyak obat herbal lain untuk mengatasi nyeri rematik. 

Berikut ini 10 obat herbal untuk mengatasi nyeri rematik, bahannya ada di dapur.

BACA JUGA:Wow! Hyundai Pamerkan 2 Lini Produk Terbarunya di IIMS 2024, Cek Apa Saja?

BACA JUGA:5 Rekomendasi Smartwatch Terbaik untuk Anak, Pantau Si Kecil Agar Aman, Harga Mulai 100 Ribuan

 

1. Kunyit

Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. 

Ini dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi. 

Kamu dapat mengkonsumsi kunyit dalam bentuk kapsul atau menambahkannya ke makanan sebagai bumbu.

BACA JUGA:Wajar Banyak yang Cari, Ternyata Kualitas Kamera Infinix Zero 30 Gak Kaleng kaleng, Ini Keunggulannya

 

2. Jahe

Jahe juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan gejala rematik.

Kamu dapat minum teh jahe hangat atau menambahkan jahe segar ke makanan.

 

3. Daun sambiloto

Daun sambiloto telah digunakan secara tradisional untuk mengurangi peradangan pada sendi. 

Kamu dapat membuat teh dari daun sambiloto atau mengkonsumsinya dalam bentuk kapsul.

 

4. Lidah buaya

Getah lidah buaya memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik alami yang dapat membantu meredakan nyeri pada sendi. 

Krim atau gel lidah buaya dapat dioleskan secara topikal pada area yang terkena rematik.

 

5. Minyak ikan

Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki sifat antiinflamasi. 

Konsumsi minyak ikan secara teratur dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan gejala rematik.

 

6. Rebusan akar kayu manis

Kayu manis memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. 

Kamu dapat merebus beberapa potongan akar kayu manis dalam air dan minum sebagai teh atau mengonsumsinya dalam bentuk bubuk.

Namun, karena kayu manis dapat mempengaruhi gula darah, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu memiliki diabetes atau sedang menggunakan obat penurun gula darah.

 

7. Jintan hitam

Jintan hitam (black seed) memiliki sifat antiinflamasi, analgesik, dan imunomodulator yang dapat membantu mengurangi peradangan pada sendi. 

Kamu dapat mengonsumsinya dalam bentuk minyak biji hitam atau kapsul setelah berkonsultasi dengan dokter.

 

8. Daun kelor

Daun kelor mengandung fitokimia dan senyawa antioksidan yang dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan pada sendi. 

Kamu dapat menambahkan daun kelor segar atau serbuk kelor ke dalam makanan atau membuat teh daun kelor.

 

9. Temulawak

Temulawak memiliki sifat antiinflamasi dan detoksifikasi yang dapat membantu mengurangi gejala rematik. 

Kamu dapat menyiapkan minuman temulawak atau mengonsumsinya dalam bentuk kapsul atau ekstrak setelah berkonsultasi dengan dokter.

 

10. Rumput laut

Rumput laut kaya akan mineral seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, yang penting untuk kesehatan tulang dan sendi. 

Kamu dapat menyertakan rumput laut dalam makanan kamu, baik dalam bentuk segar, kering, atau sebagai suplemen.

 

Sebagai tambahan, praktik seperti yoga, akupunktur, dan pijat juga dapat membantu mengurangi gejala rematik. 

Tetap ingat bahwa obat herbal dapat mempengaruhi setiap individu dengan cara yang berbeda, dan penting untuk memilih obat herbal yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kamu.

Selalu konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli herbal yang berpengalaman sebelum mengonsumsi obat herbal secara teratur. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: